Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus serukan integrasi penuh disabilitas dalam masyarakat

Paus Fransiskus serukan integrasi penuh disabilitas dalam masyarakat

Paus Fransiskus menyerukan agar penyandang disabilitas terintegrasi penuh dalam masyarakat.

Dalam pesan yang dirilis oleh Vatikan minggu ini paus berkata setiap orang dengan disabilitas, bahkan dengan disabilitas yang kompleks dan serius adalah “kontribusi unik untuk kebaikan bersama.”

Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember adalah peringatan yang dipromosikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1992. Awalnya disebut Hari Internasional Penyandang Cacat hingga 2007.




Peringatan ini bertujuan untuk mendorong pemahaman tentang masalah disabilitas dan memobilisasi dukungan untuk martabat, hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas.

“Kita memperbarui pandangan iman kita yang melihat dalam setiap saudara dan saudari kehadiran Kristus sendiri, yang menganggap bahwa barangsiapa melakukan gerakan cinta bagi salah satu saudara kita yang paling kecil sama seperti dirinya sendiri,” kata Paus dalam pesannya.

Paus menyoroti pentingnya inklusi dan partisipasi aktif bagi para penyandang disabilitas ketia ia mengkritik “budaya membuang,” yang menurutnya berdampak pada yang paling rentan.

Dalam pesannya, Paus Fransiskus mengatakan “budaya membuang” dipraktek secara luas di zaman kita seperti hujan, angin dan sungai yang mengancam rumah dalam perikop Injil. “

Dia mengatakan bahwa budaya membuang “mempengaruhi terutama yang paling rentan, di antaranya adalah penyandang disabilitas.”

- Newsletter -

Tema peringatan tahun ini adalah “Membangun Kembali dengan Lebih Baik: Menuju Dunia pasca COVID-19 yang Ramah Disabilitas, Mudah Diakses dan Berkelanjutan.”

Paus Fransiskus mengatakan peringatan itu memberinya kesempatan untuk mengekspresikan kedekatannya dengan mereka yang mengalami situasi sulit selama krisis yang disebabkan oleh pandemi.

“Kita semua berada di perahu yang sama di tengah gelombang laut yang bisa membuat kita takut. Namun di perahu yang sama ini, beberapa dari kita berjuang lebih, diantaranya adalah penyandang disabilitas berat, ”ujarnya.

Paus mengatakan dia “membangun kembali lebih baik” cukup mencolok, dan menambahkan bahwa itu membuatnya memikirkan perumpamaan Injil tentang rumah-rumah yang dibangun di atas batu atau pasir.

Ia mengakui langkah-langkah penting yang telah diambil dalam 50 tahun terakhir, baik di tingkat pemerintan sipil maupun gereja, untuk mendorong masuknya mereka yang mengalami keterbatasan fisik dan psikologis.

Namun Paus Fransiskus mencatat bahwa pada tingkat budaya “masih banyak yang menghalangi tren ini.”

“Kita melihatnya dalam sikap penolakan, juga karena mentalitas narsistik dan utilitarian, yang meningkatkan marjinalisasi yang mengabaikan fakta tak terelakkan bahwa kelemahan adalah bagian dari kehidupan setiap orang,” katanya.

Paus kemudian menekankan penting “mendorong budaya kehidupan yang secara konstan mengafirmasi martabat setiap orang dan membela pria dan wanita penyandang disabilitas dari segala usia dan kondisi sosial.”

Ia mengatakan kondisi kesehatan saat ini semakin menyoroti disparitas dan ketidaksetaraan yang meluas di zaman kita, terutama yang merugikan yang paling rentan.

Menurut paus, pelibatan kaum rentan juga harus mencakup upaya untuk mempromosikan partisipasi aktif mereka.

Di Gereja, kata paus, dia “dengan tegas mendukung hak penyandang disabilitas untuk menerima sakramen, seperti semua anggota Gereja lainnya.”

“Tidak seorang pun dikecualikan dari rahmat sakramen ini,” katanya.

“Perhatian kita seharusnya tidak hanya untuk merawat mereka, tetapi juga untuk memastikan partisipasi aktif mereka dalam komunitas sipil dan gereja,” katanya.

Paus mengatakan bahwa partisipasi aktif para penyandang disabilitas dalam karya katekese dapat memperkaya kehidupan seluruh paroki.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest