Para uskup Filipina meminta kaum muda untuk terbuka dan berkomitmen dalam melayani orang lain, terutama di bawah normal baru karena pandemi virus corona.
Melalui “Surat Kepada Kaum Muda,” Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Katolik Filipina mendesak Orang Muda Katolik untuk tidak membiarkan pandemi merebut tujuan hidup mereka.
“Hadapi normal baru dengan keterbukaan dan kesiapan seorang hamba” kata para uskup mendesak kaum muda.
“Kita adalah hamba Tuhan. Temukan jalan baru, tempat, dan cara melayani orang lain,” kata para uskup.
Surat berjudul “Misi untuk dan Bersama Kaum Muda,” itu dikeluarkan seminggu sebelum perayaan Hari Pemuda Nasional tahun ini yanng jatuh pada 16 Desember.
Mengutip pesan Paus Fransiskus, para uskup Filipina mendorong kaum muda untuk “bangkit” dari tantangan mereka.
“Mari kita berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan orang lain dan perubahan komunitas kita. Dan mari kita mulai dengan mengubah hidup kita sendiri, ” bunyi surat itu.
Para uskup juga mengimbau kaum muda untuk “menahan diri agar tidak jatuh ke dalam lingkaran menyalahkan, kebencian dan putus asa,” dan sebaliknya “menjadi kreatif” dan mengambil langkah berani dalam memenuhi niat baik dan resolusi penting mereka.
“Orang muda, bangunlah dari tidur, kemalasan, kebosanan dan ketidakpedulian. Jadilah kreatif! Bangkitlah dari kecemasan, ketakutan dan kegagalan! Libatkan diri!” kata para uskup.
“Ada yang bisa kalian lakukan. Bangkit dari keputusasaan dan ketidakberdayaan. Masalah, kesulitan, dan krisis adalah peluang. Bangkitlah!” kata para uskup.
Pada tahun 1986, para uskup Filipina mendeklarasikan tanggal 16 Desember setiap tahun, hari pertama “Misa de Gallo”, sebagai Hari Pemuda Nasional.
Perayaan nasional diadakan di keuskupan yang berbeda-beda setiap dua atau tiga tahun, dengan perayaan lokal diadakan pada tahun-tahun berikutnya.
