Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus minta umat beriman jadi pembawa kasih selama pandemi

Paus Fransiskus minta umat beriman jadi pembawa kasih selama pandemi

Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk menjadi misionaris pembawa kasih, terutama saat dunia terus terancam oleh pandemi virus corona.

Dalam pesannya untuk Minggu Misi Dunia tahun ini, paus mengingatkan adanya godaan untuk tidak mau peduli dan mengambil restriksi kesehatan sebagai pembenaran.

“Pada masa pandemi ini, ketika ada godaan untuk menyamarkan dan membenarkan ketidakpedulian dan sikap apatis atas nama jarak sosial, ada kebutuhan mendesak atas misi belas kasih,” kata Paus dalam pesannya pada 29 Januari.




Minggu Misi Dunia, yang didirikan oleh Paus Pius XI pada tahun 1926, biasanya dirayakan pada hari Minggu ketiga bulan Oktober dan akan dirayakan tahun ini pada tanggal 17 Oktober dengan tema “Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kis 4:20).

Paus Fransiskus mengatakan tema tahun ini adalah panggilan kepada semua orang untuk “memiliki” dan membawa kepada orang lain apa yang ada dalam hati kita. “

“Umat Kristen perdana, tidak menyerah pada godaan untuk menjadi kelompok elit, terinspirasi oleh Tuhan dan tawaran hidup baru untuk pergi kepada bangsa-bangsa dan untuk memberikan kesaksian tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar: kabar baik bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, ” kata paus.

Paus mendesak umat beriman untuk mengenang para misionaris yang telah mempertaruhkan nyawa mereka sehingga umat Katolik saat ini dapat mengetahui iman akan Yesus.

“Hari ini juga Yesus membutuhkan hati yang mampu mengalami panggilan sebagai kisah cinta sejati yang mendorong mereka untuk menjangaku pinggiran dunia kita sebagai pembawa pesan dan agen belas kasih,” kata paus.

- Newsletter -

“Membawa misi berarti bersedia untuk berpikir seperti Kristus, percaya kepada-Nya bahwa orang-orang di sekitar kita juga adalah saudara dan saudari saya,” katanya.

“Semoga cinta kasih-Nya menyentuh hati kita dan menjadikan kita semua murid misionaris sejati,” tambah paus.

Paus mengatakan bahwa seperti para Rasul pertama, umat Katolik saat ini hidup dalam masa-masa sulit.

“Pandemi telah menyebabkan dan memperparah rasa sakit, kesendirian, kemiskinan dan ketidakadilan yang dialami oleh begitu banyak orang,” kata paus.

“Pandemi telah membuka kedok rasa aman kita yang palsu dan mengungkapkan kerentanan dan polarisasi yang tumbuh diam-diam di tengah-tengah kita,” tambahnya.

Itulah sebabnya “ada kebutuhan mendesak akan misionaris pengharapan yang dengan urapan oleh Tuhan dapat memberikan peringatan bahwa tidak ada yang diselamatkan oleh dirinya sendiri.”

“Sangat penting, terutama di masa pandemi ini, untuk mengembangkan kemampuan sehari-hari kita untuk memperluas lingkaran kita, untuk menjangkau orang lain yang meskipun secara fisik dekat dengan kita, tidak langsung menjadi bagian dari ‘lingkaran kepentingan’ kita, ” kata paus.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest