Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Uskup mengecam pembunuhan kakak beradik Dalit di India

Uskup mengecam pembunuhan kakak beradik Dalit di India

Uskup Katolik di India mengutuk pembunuhan dua gadis remaja warga Dalit di sebuah perkebunan di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.

Uskup Sarat Chandra Nayak dari Keuskupan Berhampur (Orissa), kepala Kantor Kasta dan Suku Tertinggal konferensi waligereja India, menggambarkan pembunuhan dua kakak beradik berusia 13 dan 16 tahun itu sebagai “kejahatan brutal”.

Uskup itu mengatakan pembunuhan tersebut merupakan “tindakan tidak berperikemanusiaan, dilakukan oleh pikiran yang bejat.”




Sementara itu, kakak dari kedua gadis itu, seorang gadis berusia 17 tahun, juga ditemukan di lokasi yang sama di distrik Unnao, saat ini dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit.

Keluarga mengatakan ketiga bersaudara itu pergi ke ladang mereka untuk mengumpulkan pakan ternak tetapi tidak kunjung pulang.

Keluarga menemukan mereka pada 17 Februari malam dengan tangan dan kaki diikat dengan pakaian mereka sendiri.

Akan tetapi seorang petugas polisi senior mengatakan gadis-gadis itu mungkin meninggal karena keracunan.

“Ada zat putih keluar dari mulut mereka dan dokter mengatakan ada gejala keracunan,” kata pengawas polisi Sureshrao A Kulkarni seperti dilaporkan BBC.

- Newsletter -

“Kami merekam pernyataan dari semua orang yang terkait dan penyelidikan mendalam sedang dilakukan,” kata petugas tersebut.

Gadis-gadis itu adalah anggota keluarga Dalit, sebelumnya dianggap sebagai warga yang tak boleh disentuh di bawah sistem kasta kuno India. Mereka dianggap najis karena melakukan pekerjaan kasar seperti pemulung dan secara tradisional mereka dikucilkan. Konstitusi India secara resmi menghapus perbedaan kasta pada tahun 1949 tetapi warisan diskriminasi kasta terus berlanjut.

Sebelumnya, di distrik Unnao sudah pernah terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan. Pada tahun 2019, seorang korban pemerkosaan dibakar hidup-hidup tidak lama sebelum bersaksi di pengadilan atas kekerasan yang dideritanya.

Uskup Nayak mengatakan bahwa gadis-gadis Dalit yang menjadi korban pemerkosaan “mengalami diskriminasi tiga kali lipat” -yakni karena status kasta, gender, dan perlakuan ekonomi berbeda yang mereka terima di tempat kerja.

“Dalit Kristen juga dianiaya karena iman mereka,” kata uskup itu seperti dikutip kantor berita Italia Asia News.

Uskup Nayak mengatakan pelaku kejahatan menargetkan wanita Dalit karena impunitas.

“Sistem tidak membantu kasta yang lebih rendah,” kata uskup dan menambahkan bahwa itu adalah masalah internal dalam keluarga, di mana perempuan didiskriminasi atas dasar konsep masyarakat patriarkal.

Jumlah warga Dali di India mencapai sekitar 200 juta, atau sekitar 16 persen dari total 1,3 miliar populasi negara itu. Di negara bagian Uttar Pradesh, warga Dalit mencakup 21 persen dari total 204 juta populasi negara bagian itu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest