Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus serukan perdamaian saat peringatan 10 tahun perang Suriah

Paus Fransiskus serukan perdamaian saat peringatan 10 tahun perang Suriah

Paus Fransiskus mengatakan bahwa perang saudara di Suriah merupakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk saat ini dan ia kembali menyerukan agar perang yang berlangsung selama satu dekade itu diakhiri.

“Jumlah korban tewas dan luka tak terhitung, jutaan pengungsi, ribuan orang hilang, dan kehancuran serta segala jenis kekerasan membawa penderitaan luar biasa bagi seluruh penduduk, terutama yang paling rentan, seperti anak-anak, wanita dan orang tua,” kata Paus Fransiskus pada 14 Maret.

Ia kemudian menyerukan “dengan setulus hati” kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik itu untuk menunjukkan itikad baik, untuk membuka secercah harapan bagi populasi yang sudah kelelahan akibat perang.




Seruan itu disampaikan Paus Fransiskus di hadapan ratusan orang di Lapangan Santo Petrus untuk berkat dan pesan mingguannya.

Bapa Suci juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk menunjukkan komitmen yang “tegas dan diperbarui” untuk membangun kembali bangsa itu, sehingga “setelah semua senjata diletakkan, tatanan sosial dapat diperbaiki, dan rekonstruksi serta pemulihan ekonomi dapat dimulai.”

“Mari kita semua berdoa kepada Tuhan agar penderitaan besar dan kehancuran di Suriah yang kita cintai tidak dilupakan, dan agar solidaritas kita dapat menghidupkan kembali harapan,” tambahnya.

Pertengahan Maret 2011, protes damai pro-demokrasi berubah menjadi konflik multi-dimensi yang menarik kekuatan dunia, menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.

Sejak konflik meletus satu dekade lalu, lebih dari lima juta warga Suriah telah meninggalkan negara itu, sementara enam juta lainnya masih mengungsi.

- Newsletter -

Lebih dari 13 juta orang membutuhkan bantuan dan itu menyebabkan penderitaan yang tak terperikan bagi pria, wanita dan anak-anak Suriah.

Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa, lebih dari 13,4 juta orang di negara itu membutuhkan bantuan.

PBB mengatakan bahwa mengirimkan bantuan ke negara yang dilanda konflik itu menjadi sangat berbahaya, terkadang mematikan.

Selama dekade terakhir, setidaknya setiap bulan terdapat dua pekerja pemberi bantuan dan delapan personel medis tewas di Suriah.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest