Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus kenang korban perang dan kekerasan selama Pekan Suci

Paus Fransiskus kenang korban perang dan kekerasan selama Pekan Suci

Paus Fransiskus mengatakan selama Pekan Suci dirinya secara khusus memikirkan tentang para korban perang yang tidak berdosa, korban kekerasan sehari-hari, dan korban aborsi yang “disalibkan pada zaman kita.”

“Dengan menyembah Salib, kita menghidupkan kembali perjalanan Anak Domba tak berdosa yang dikorbankan untuk keselamatan kita,” kata paus saat audiensi umum di Vatikan pada 31 Maret.

“Kita akan membawa serta dalam pikiran dan hati kita penderitaan orang sakit, orang miskin, yang ditolak dunia ini,” katanya, dan menambahkan bahwa “kita akan mengingat domba-domba yang dikorbankan, para korban perang yang tidak bersalah, korban kediktatoran, kekerasan sehari-hari, dan korban aborsi. “




“Di hadapan Allah yang tersalibkan, kita bawa dalam doa begitu banyak orang yang disalibkan pada zaman sekarang, yang hanya dapat menerima penghiburan dan makna penderitaan mereka dari-Nya.”

Dari Istana Apostolik Vatikan, paus mendesak umat Katolik di seluruh dunia “untuk tidak melupakan orang-orang yang disalibkan saat ini” karena “di dalam mereka ada Yesus”.

Bapa Suci mengatakan penting untuk diingat bahwa “setiap kali Ekaristi dipersembahkan” itu “seperti kita sedang pergi ke Kalvari … untuk kembali memperbarui misteri Paskah.”

“Dalam Sakramen ini, Yesus mengganti kurban domba Paskah, dengan diri-Nya sendiri. Tubuh dan Darah-Nya memberi kita keselamatan dari perbudakan dosa dan maut. Keselamatan dari segala bentuk perbudakan ada di dalamnya,” kata paus.

Di kayu salib Yesus masuk ke dalam “jurang penderitaan… ke dalam bencana duniawi, untuk menebus dan mengubahnya,” kata paus. “Dan juga untuk membebaskan kita semua dari kuasa kegelapan, dari kesombongan, dari penolakan untuk dicintai oleh Tuhan.”

- Newsletter -

“Dunia ini berada dalam kegelapan. Mari kita membuat daftar dari semua perang yang sedang terjadi saat ini, membuat daftar semua anak yang sekarat karena kelaparan, anak-anak yang tidak memiliki pendidikan, seluruh bangsa yang dihancurkan oleh perang, oleh terorisme,” kata Paus.

“Dari sekian banyak itu, dari banyak orang yang membutuhkan obat agar bisa sembuh, industri farmasi yang mematikan, ini adalah bencana, gurun,” tambahnya.

Paus mengatakan karena ” Yesus telah mengambil alih luka umat manusia dan kematian itu sendiri, kasih Tuhan telah mengairi gurun kita ini, menerangi kegelapan kita.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest