Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus serukan solusi multilateral untuk perdamaian, kesejahteraan dunia

Paus Fransiskus serukan solusi multilateral untuk perdamaian, kesejahteraan dunia

Paus Fransiskus menggarisbawahi pentingnya diplomasi multilateral dan kerja sama global untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi dunia.

“Bagaimana kita mencegah konflik? Tidak ada orang, tidak ada kelompok sosial yang bisa sendirian mencapai perdamaian, kemakmuran, keamanan dan kebahagiaan. Tidak ada,” kata Paus Fransiskus.

“Pelajaran yang dipetik dari pandemi sekarang ini adalah kesadaran bahwa kita adalah komunitas global, semua dalam perahu yang sama,” katanya dalam sebuah unggahan di akun Twitter @Pontifex.




Paus membuat pernyataan itu pada kesempatan memperingati Multilateralisme dan Diplomasi untuk Hari Perdamaian pada 24 April.

Multilateralisme dan Diplomasi untuk Hari Perdamaian dilembagakan pada 12 Desember 2018 dan dirayakanuntuk pertama kali pada 24 April 2019.

Multilateralisme, yang terwujud dalam bentuk keanggotaan di lembaga-lembaga dunia, berfungsi untuk mengikat negara-negara yang kuat dan mencegah unilateralisme, serta memberi suara kepada kekuatan-kekuatan kecil dan pengaruh yang mereka miliki.

Dalam sebuah laporan, Vatican News mengatakan Paus Fransiskus dan Takhta Suci telah berulang kali menekankan pentingnya multilateralisme.

Paus mendedikasikan wacana utama untuk diplomasi multilateral saat ia berbicara kepada korps diplomatik yang diakreditasi oleh Takhta Suci pada 7 Januari 2019.

- Newsletter -

“Syarat yang sangat diperlukan untuk keberhasilan diplomasi multilateral, adalah niat baik dan itikad baik para pihak, kesiapan mereka untuk saling berhadapan secara adil dan jujur,” kata Paus Fransiskus.

Ia mengingatkan bahwa “setiap kali salah satu dari elemen ini hilang, hasilnya adalah pencarian solusi sepihak dan, pada akhirnya, dominasi yang kuat atas yang lemah.”

Tahun berikutnya, paus mengatakan kepada para diplomat bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk bergerak lagi menuju reformasi seluruh sistem multilateral, dimulai dengan sistem PBB, yang akan membuatnya lebih efektif.

Menurut Paus Fransiskus, diplomasi diperlukan untuk “menyelaraskan ciri khas dari berbagai bangsa dan negara untuk membangun dunia yang adil dan damai.”

Dalam pertemuan tahunan dengan korps diplomatik pada 8 Februari tahun ini, paus mengulangi seruannya akan multilateralisme.

“Proses demokrasi membutuhkan jalan dialog yang inklusif, damai, konstruktif dan saling menghormati di antara semua komponen masyarakat sipil di setiap kota dan negara,” katanya.

Menurut Piagam PBB, salah satu tujuan dan prinsip dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah untuk menyelesaikan perselisihan secara damai dan mencegah perang.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest