Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus menyoroti pentingnya meditasi bagi umat Kristiani

Paus Fransiskus menyoroti pentingnya meditasi bagi umat Kristiani

Paus Fransiskus menekankan pentingnya meditasi bagi umat Kristiani yang mencari makna dalam hidup mereka.

“Bagi seorang Kristen meditasi adalah mencari makna,” kata paus saat audiensi mingguan pada 28 April. “Ini menyiratkan seseorang menempatkan diri di hadapan Wahyu besar untuk mencoba menjadikannya milik kita, menyerap sepenuhnya.”

Paus melanjutkan bahwa seorang Kristen, “setelah menerima Firman Tuhan, tidak menguncinya di dalam dirinya sendiri.”




Meditasi “bukanlah penarikan diri ke dalam diri kita sendiri,” melainkan “pergi kepada Yesus, dan dari Yesus, menemukan diri kita sendiri, disembuhkan, dibangkitkan, dikuatkan oleh kasih karunia Yesus.”

Paus Fransiskus mencatat bahwa meditasi telah mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir.

“Tidak hanya orang Kristen yang membicarakannya. Praktik meditasi ada di hampir semua agama di dunia,” katanya.

Paus mengatakan bahwa meditasi bahkan merupakan aktivitas yang tersebar luas di antara orang-orang yang tidak memiliki pandangan hidup religius.

- Newsletter -

Ia mengatakan bahwa “di dunia barat yang tamak, orang mencari meditasi karena meditasi dapat melawan stres dan kekosongan yang dialami setiap hari, di mana-mana.”

“Kita semua perlu bermeditasi, berefleksi, menemukan diri kita sendiri. Itu adalah dinamika manusia,” katanya.

Pesan paus minggu ini adalah bagian dari seri katekese tentang doa, yang dimulai bulan Mei tahun lalu dan dilanjutkan pada Oktober setelah sembilan katekese tentang penyembuhan dunia pasca pandemi.

Minggu ini, Paus Fransiskus membedakan keunikan meditasi Kristen sebagai bentuk doa.

“Bermeditasi adalah dimensi manusia yang diperlukan, tetapi bermeditasi dalam konteks Kristiani… melangkah lebih jauh,” katanya.

“Bagi orang Kristen, meditasi masuk melalui pintu Yesus Kristus. Praktik meditasi juga mengikuti jalan ini,” katanya.

“Ketika orang Kristen berdoa, ia tidak menginginkan transparansi diri sepenuhnya, tidak mencari pusat ego yang terdalam. Ini sah, tetapi orang Kristen mencari sesuatu yang lain,” tambah Paus Fransiskus.

Paus mengatakan bahwa doa orang Kristen merupakan “pertemuan dengan Yang Lain…. bermeditasi berarti melangkah jauh – dengan bimbingan ayat dari Kitab Suci, menuju pertemuan dengan Yesus di dalam diri kita. “

Ia menyebutkan beberapa metode meditasi Kristen, termasuk “dimensi intelektual” dan “dimensi afektif dan emosional.”

“Semuanya penting dan semuanya layak untuk dipraktekkan, asalkan bisa membantu,” ujarnya.

Mengutip Katekismus Gereja Katolik, paus mengatakan “Ada banyak dan beragam metode meditasi seperti halnya guru spiritual…. Tetapi metode hanyalah panduan. Yang terpenting adalah maju bersama Roh Kudus di sepanjang doa dengan satu tujuan, Kristus Yesus.”

“Meditasi Kristen tidak mungkin tanpa Roh Kudus. Dialah yang membimbing kita untuk bertemu dengan Yesus,” kata paus.

Bapa Suci meminta umat Katolik untuk tidak terlalu terikat pada satu bentuk doa meditatif. Ia mengatakan bahwa “metode adalah jalan, bukan tujuan.”

“Metode meditasi adalah jalan untuk melakukan perjalanan, untuk sampai pada perjumpaan dengan Yesus. Tetapi jika Anda berhenti di jalan, dan hanya melihat jalannya, Anda tidak akan pernah menemukan Yesus,” katanya.

“Yesus menunggu Anda. Dan jalan itu ada untuk membawa Anda kepada Yesus,” kata paus.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest