Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Pria Katolik di Jakarta kampanye donor darah bagi Keuskupan Agats

Pria Katolik di Jakarta kampanye donor darah bagi Keuskupan Agats

Donating blood "is a gesture of profound humanity," said the man behind the campaign

Seorang pria Katolik di Paroki Kristus Raja di Jakarta Pusat meluncurkan kampanye donor darah untuk salah satu keuskupan terpencil di wilayah timur Indonesia, Keuskupan Agats.

Pria yang hanya dipanggil Simon itu mengatakan kepada situs berita Italia AsiaNews bahwa mendonorkan darah ke Keuskupan Agats adalah ‘tanda solidaritas kemanusiaannya yang mendalam.’

Keuskupan Agats-Asmat memiliki luas 37.000 kilometer persegi dan mencakup seluruh Kabupaten Asmat dan sebagian kecil Kabupaten Mappi, keduanya di provinsi Papua.

Wilayah keuskupan itu terdiri dari rawa-rawa dan hutan tempat suku Asmat, kelompok etnis utama di daerah itu, tinggal di sekitar 100 desa. Suku tersebut terisolasi dari dunia luar dan hampir tidak tersentuh peradaban hingga tahun 1940-an.




Simon mengatakan kampanye yang dia mulai merupakan tanggapan kemanusiaan mendesak yang melampaui batas dan memungkinkan nyawa lain terselamatkan.

“Sebagai umat Katolik, kita semua adalah Veronika dan Simon dalam kontemplasi penderitaan Yesus,” kata Simon.

Ia mengatakan bahwa aksinya itu terinspirasi oleh refleksi Jalan Salib, terutama Veronica dan Simon dari Kirene yang mencoba membantu Yesus yang menderita.

Donor darah, terutama selama Ramadan di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, merupakan salah satu isyarat terpenting dalam semangat berbelas kasih, kata Simon.

- Newsletter -

Selama bulan suci Islam ini, persediaan darah dan donor ke rumah sakit biasanya menurun.

Inisiatif yang dicanangkan Simon akan berlangsung hingga 22 Mei. Sekitar 50 orang telah menanggapi seruannya untuk donor darah yang dimulai pada 4 Mei.

Masalah di Papua

Sementara itu, seorang juru bicara militer mengarakan pada 6 Mei bahwa Indonesia telah mengerahkan 400 lebih tentara ke Papua. Seorang pemimpin separatis di pengasingan memperingatkan bahwa militer tampaknya akan meluncurkan operasi keamanan terbesarnya di daerah tersebut dalam beberapa dekade.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo memerintahkan penumpasan kelompok kriminal bersenjata setelah seorang kepala intelijen di Papua ditembak mati dalam sebuah penyergapan.

Batalyon 315/Garuda yang tentaranya mendapat julukan “Pasukan Setan” setelah mengambil bagian dalam konflik berdarah di Timor Timur, dikerahkan menyusul dialog dengan separatis gagal, kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Prantara Santosa.

“Mereka hanya pasukan infanteri terlatih, bukan pasukan khusus,” katanya, tanpa menyebutkan ke mana mereka akan dikirim dan menggambarkan penempatan mereka sebagai rotasi rutin.

Pengerahan pasukan ke wilayah tempat pemberontakan tingkat rendah terjadi selama beberapa dekade, dilakukan setelah Indonesia menetapkan kelompok separatis bersenjata di Papua sebagai teroris. Langkah ini menurut para aktivis dapat meningkatkan respons keamanan di wilayah tersebut. –Laporan tambahan dari Reuters

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest