Sedikitnya 10 penghuni panti jompo yang dikelola Ordo Kamilian atau Tarekat Hamba Orang-Orang Sakit di provinsi Prachinburi di Thailand dilaporkan terinfeksi COVID-19.
Panti jompo tersebut letaknya sekitar 150 kilometer sebelah timur ibu kota Thailand, Bangkok.
Dalam surat yang diperoleh LiCAS.news, kongregasi itu mengatakan 121 warga lainnya dan staf panti tersebut saat ini menjalani karantina selama 14 hari.
Rumah jompo itu telah dinyatakan sebagai zona kendali oleh pemerintah daerah Prachinburi.
Thailand mengumumkan pada hari Minggu bahwa otoritas setempat akan memperketat kontrol perbatasan setelah ditemukannya tiga kasus lokal varian COVID-19 Afrika Selatan yang berasal dari penyeberangan perbatasan ilegal.
Kasus lokal pertama dari varian Afrika Selatan, yang dikenal sebagai B.1.351, terdeteksi pada 4 Mei pada seorang pria Thailand berusia 32 tahun setelah dia dikunjungi oleh keluarga yang masuk ke Thailand dari Malaysia.
Pergerakan orang telah dibatasi di distrik yang terkena dampak dan hanya dua kasus lain dari varian Afrika Selatan, dari 81 kasus keseluruhan, telah terdeteksi di daerah itu sejak awal Mei.
Otoritas Thailand mengatakan akan meningkatkan petugas, pos pemeriksaan dan pengamanan listrik di sepanjang perbatasan darat dan memerintahkan pejabat untuk lebih tegas dalam perdagangan migran ilegal.
Pihak berwenang di Bangkok juga melarang pergerakan pekerja di kamp pekerja konstruksi setelah 11 kamp termasuk di antara 30 kelompok aktif di ibu kota Thailand.
Satgas COVID-19 pemerintah telah meminta perusahaan konstruksi untuk menjaga pekerjanya dengan menyediakan makanan dan bekal selama periode ini.
Terdapat kurang lebih 409 kamp pekerja di sekitar Bangkok dan menurut pemerintah kota menjadi tempat tinggal bagi 62.169 pekerja, sekitar setengahnya adalah migran.
Pembatasan pergerakan juga telah diberlakukan di pasar dan pusat-pusat lain di sekitar Bangkok.
Pada hari Minggu, Thailand melaporkan 3.382 kasus virus corona baru dan 17 kematian baru, sehingga total menjadi 129.500 kasus dan 776 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Sementara itu, Pastor Pairat Sriprasert, kepala Tarekat Kamilian di Thailand, meminta bantuan makanan dan keuangan dari komunitas untuk panti jompo itu.
“Kami mengirimkan 130 kotak makan siang di gerbang panti itu setiap waktu makan,” kata imam itu dan menambahkan bahwa juga kekurangan staf karena banyak yang harus menjalani isolasi mandiri.
Panti jompo ini didirikan pada tahun 1965 untuk pengobatan penderita kusta. Misi tersebut kemudian berubah untuk merawat orang-orang miskin dan orang lanjut usia yang terlantar.
Panti itu merawat para lansia secara fisik, psikologis, sosial dan spiritual dengan menyediakan tempat tinggal, makanan, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Kongregasi itu juga menjangkau para lansia yang membutuhkan bantuan di rumah dan desa-desa.
