Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Lebih dari 400 imam, biarawati di India meninggal karena COVID-19

Lebih dari 400 imam, biarawati di India meninggal karena COVID-19

Sebagian besar dari mereka yang meninggal telah 'mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani Gereja dan masyarakat'

Sedikitnya 400 imam dan biarawati Katolik meninggal karena COVID-19 dalam dua bulan terakhir di India, menurut sebuah laporan Vatikan.

Laporan itu mengutip data yang dikumpulkan oleh majalah Indian Currents, sebuah media milik Gereja, yang mencantumkan bahwa 205 imam dan 210 biarawati yang meninggal karena virus corona hingga 29 Mei.

Disebutkan juga dalam laporan itu bahwa jumlahnya bisa lebih tinggi karena beberapa korban belum dilaporkan.

Daftar itu mencakup tiga uskup yang meninggal akibat virus itu, yakni pensiunan Uskup Agung Antony Anandarayar dari Pondicherry-Cuddalore, Uskup Basil Bhuriya dari Jhabua, dan pensiunan Uskup Joseph Pastor Neelankavil dari Sagar dari ritus Syro-Malabar.




”Tingginya jumlah korban di kalangan imam dan suster karena mereka bekerja di daerah terpencil di mana fasilitas medis sangat langka,” kata laporan itu mengutip Pastor Suresh Mathew, OFMCap, editor majalah tersebut.

Imam itu mengatakan sebagian besar dari mereka yang meninggal ‘mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani Gereja dan masyarakat.’

“Bangsa ini kekurangan infrastruktur di bidang kesehatan. Mereka tinggal dan bekerja di daerah pedesaan dan meninggal di tengah-tengah mereka, ”kata Pastor Mathew kepada Vatican News.

Mereka yang meninggal berasal dari 98 keuskupan dan 106 kongregasi religius, kata laporan itu.

- Newsletter -

Beberapa keuskupan dan kongregasi telah menawarkan fasilitas mereka untuk perawatan pasien COVID-19, dan banyak kelompok gereja menawarkan makanan untuk pasien dan keluarga mereka.

Pastor Mathew mengatakan jumlah korban meningkat “karena kondisi asimtotik dan tidak segera dibawa ke rumah sakit sehingga terlambat ditangani.”

Ia mengatakan beberapa dari mereka yang terinfeksi tetap melakukan tugas mereka seperti biasa, menghadiri pertemuan, retret, dan rapat.

“Kita harus memberi contoh kepada orang lain dengan tidak mengikuti pertemuan para imam dan religius yang tidak perlu,” kata Pastor Mathew.

Ia menambahkan bahwa jumlah kematian akan jauh lebih rendah jika tersedia cukup vaksin dan tingkat inokulasi yang lebih tinggi.

India melaporkan infeksi virus corona harian terendah dalam 50 hari, dengan 152.734 kasus, sehingga total menjadi 28.047.534 pada hari 31 Mei.

Jumlah kasus aktif turun menjadi 2.026.092, menurut Kementerian Kesehatan. Dengan 3.128 kematian terbaru, jumlah yang meninggal bertambah menjadi 329.100.

Angka positif tes harian tercatat 9,07 persen, menurun dari 10 persen selama tujuh hari berturut-turut. Tingkat positif mingguan juga turun menjadi 9,04 persen.

Kasus aktif berkurang menjadi 2.026.092,  yang merupakan 7,22 persen dari total infeksi, sedangkan angka kesembuhan meningkat menjadi 91,60 persen.

Total orang yang telah sembuh dari penyakit itu melonjak menjadi 25.692.342, sementara tingkat kematian kasus mencapai 1,17 persen.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest