Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Uskup baru prioritaskan warga Bangladesh yang diabaikan dalam banyak hal

Uskup baru prioritaskan warga Bangladesh yang diabaikan dalam banyak hal

Uskup Sylhet Mgr Shorot Francis Gomes mengatakan dia akan mencoba membangun keuskupan yang indah dan damai melalui dialog antaragama

Listen to this article: New Bangladeshi bishop vows to prioritize ‘those deprived in many ways’

Uskup Katolik di Bangladesh yang baru dilantik berjanji bahwa dalam karya pastoralnya dia akan memprioritaskan warga yang kekurangan dalam banyak hal.

Uskup Shorot Francis Gomes yang dilantik menjadi uskup Keuskupan Sylhet pada 20 Juli mengatakan dia akan berusaha “membangun keuskupan yang indah dan damai melalui dialog antaragama.”

Ia berjanji akan memprioritaskan pembentukan masyarakat Kristen kecil dan perlindungan hak dan martabat saudara dan saudari pribumi.

Uskup Gomes yang pernah menjadi uskup pembantu di Keuskupan Agung Dhaka diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi uskup Sylhet pada bulan Mei.




Keuskupan itu menjadi salah satu pusat spiritual dan budaya terpenting di Bangladesh, dan merupakan salah satu kota terpenting di Bangladesh setelah Dhaka dan Chittagong.

Kota itu memiliki populasi sekitar 13,5 juta, sebagian besar adalah Muslim Bengali yang merupakan 87,2 persen. Hindu menyumbang sekitar 12,6 persen sementara Buddha dan Kristen kurang dari 0,2 persen dari total populasi.

Keuskupan Sylhet secara kanonik didirikan sebagai keuskupan Katolik oleh Paus Benediktus XVI pada 8 Juli 2011. Keuskupan itu terdiri dari empat distrik dengan sekitar 19.000 umat Katolik dengan tingkat literasi sekitar 40,66 persen.

Uskup Gomes, 55, menggantikan Uskup Bejoy N. D’Cruze, yang diangkat menjadi uskup agung Dhaka pada bulan November.

- Newsletter -

Prelatus baru itu mengatakan keuskupannya adalah “tanah subur untuk mewartakan Kabar Baik” dan mendesak semua orang beriman untuk mewartakan Kabar Baik itu sehingga kita dapat menjaga umat Allah, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan yang luar biasa.

“Mari kita mencintai mereka dan menyembuhkan rasa sakit mereka,” katanya dalam pidatonya setelah pelantikan di Gereja Katedral Dikandung Tanpa Noda di Lokhipur, Kulaura.

“Prioritas kami adalah untuk melihat mereka yang kekurangan dalam banyak hal hari ini dan tidak dapat hidup sesuai martabat mereka,” katanya.

“Kita harus bergerak maju untuk memastikan martabat kemanusiaan mereka. Pada saat yang sama, kita juga harus membantu membangun negara yang indah dan damai melalui dialog antaragama,” tambah Uskup Gomes.

Mgr Shorot Francis Gomes, uskup Keuskupan Sylhet

Sekitar 300 umat menghadiri pelantikan itu termasuk Uskup Agung George Kocherry, nunsius apostolik untuk Bangladesh.

Kehadiran fisik dalam perayaan itu sangat dibatasi karena protokol kesehatan yang berlaku akibat pandemi virus corona.

“Uskup Gomes adalah pemimpin yang bijaksana, berpandangan jauh ke depan, sangat rendah hati, pendoa, pekerja keras, bertanggung jawab, ramah, sangat berbelas kasih terhadap orang miskin dan yang membutuhkan,” kata Uskup Agung D’Cruze dalam sebuah pesan.

“Saya percaya bahwa uskup kita akan memberikan pelayanan pastoralnya dengan iman yang mendalam kepada Tuhan,” tambahnya.

Uskup Gomes lahir pada 15 Desember 1965 di paroki Hasnabad di bawah Keuskupan Agung Dhaka.

Pendidikan dasar dan menengahnya ditempuh di Sekolah Menengah Salib Suci di Bandura. Ia kemudian masuk Seminari Menengah Little Flower (Bunga Kecil) di Dhaka.

Pendidikan filsafat dan teologi dijalaninya di Seminari Tinggi Roh Kudus di Banani, Dhaka, pada tahun 1984.

Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 31 Mei 1990 dan kemudian menjabat sebagai rektor Seminari Little Flower.

Dari tahun 1998 hingga 2002, ia menempuh studi doktoral dalam Teologi Moral di Roma.

Sekembalinya ke Bangladesh, ia menjadi pastor paroki Nagari dan Tejgaon selama tiga tahun hingga 2005. Kemudian ia menjadi wakil rektor Seminari Tinggi Roh Kudus hingga ia diangkat menjadi vikaris jenderal Sylhet pada tahun 2012.

Pada 8 Februari 2016, Paus Fransiskus mengangkat Uskup Gomes sebagai uskup auksilier Dhaka saat masih menjabat sebagai vikaris jenderal Keuskupan Sylhet. – Ditambah laporan dari Radio Veritas Asia.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest