Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Doa dan kasih adalah harta terbesar, kata Paus Fransiskus

Doa dan kasih adalah harta terbesar, kata Paus Fransiskus

Membuka masa Adven, Paus Fransiskus meminta umat Katolik untuk memilih doa dan berbuat kasih daripada konsumerisme. Hal itu disampaipkan paus selama Misa pertama menandai tahun liturgi baru.

“Tolaklah segala gemerlap konsumerisme yang menyilaukan mata, yang akan bersinar di mana-mana bulan ini, dan percayalah bahwa doa dan berbuat kasih tidak kehilangan waktu, tetapi adalah harta terbesar,” kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada 1 Desember di Basilika Santo Petrus.

Paus Fransiskus merayakan Misa Adven dengan imigran dari Republik Demokratik Kongo, memperingatkan bahaya sikap egois dalam masyarakat, di mana “konsumerisme berkuasa.”

“Konsumerisme adalah virus yang memengaruhi iman pada akarnya karena itu membuat Anda percaya bahwa hidup hanya bergantung pada apa yang Anda miliki, dan karenanya Anda melupakan Tuhan,” kata paus  seperti dikutip CNA.

“Makna hidup bukan untuk menumpuk harta,” katanya.

“Ketika Anda mengejar harta, mereka tidak akan pernah cukup, keserakahan tumbuh dan orang lain menjadi hambatan dalam perlombaan dan akhirnya Anda merasa terancam dan, selalu tidak puas dan marah … ‘Saya ingin lebih, saya ingin lebih, saya ingin lebih,’ kata paus. “Seseorang memiliki banyak barang, tetapi tidak ada gunanya.”

Misa di Altar St Petrus juga menandai peringatan 25 tahun pendirian Kapelan Katolik Congo di Roma yang diwarnai oleh musik dan tradisi Congo.

- Newsletter -

Pada kesempatan itu Paus juga menyerukan perdamaian di negara Afrika.

“Hari ini kita berdoa untuk perdamaian, yang terancam serius di timur negara itu, terutama di wilayah Beni dan Minembwe, di mana konflik berkecamuk,” katanya. “Konflik dipicu oleh mereka yang kaya menjual senjata.”

Paus Fransiskus mengingatkan para imigran bahwa kata Adven berarti “datang.”

“Tuhan datang,” katanya. “Ini adalah akar dari harapan kita: kepastian bahwa penghiburan Tuhan menjangkau kita di antara kesengsaraan dunia, penghiburan yang tidak terbuat dari kata-kata, tetapi kehadiran-Nya yang datang di antara kita.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest