Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Uskup Katolik se-Asia tunda pertemuan besar karena corona

Uskup Katolik se-Asia tunda pertemuan besar karena corona

Federasi Konferensi Waligereja Asia atau FABC mengumumkan bahwa mereka telah menunda konferensi umum yang ditetapkan pada bulan November tahun ini di Baan Phu Waan, Thailand, karena pandemi virus corona.

Federasi itu mengatakan bahwa karena “situasi yang berubah-ubah” belum ada tanggal yang pasti kapan pertemuan itu akan diadakan.

Pertemuan komite pusat yang telah dijadwalkan untuk bulan Juni tahun ini juga ditunda, demikian surat yang ditujukan kepada anggota federasi.

FABC, yang bertujuan untuk menumbuhkan solidaritas dan tanggung jawab untuk kesejahteraan Gereja dan masyarakat di wilayah Asia, , terdiri dari konferensi para uskup dari seluruh Asia.

“Sebagian besar negara kita di Asia dikunci,” kata surat federasi tertanggal 2 April. Salinan surat itu diperoleh LiCAS.news pada 4 April.

“Tapi kami merasakan ikatan yang lebih besar selama momen kelam dalam sejarah dunia modern ini,” tambah pesan federasi kepada para anggotanya di seluruh kawasan.

Komunike tersebut ditandatangani oleh Kardinal Charles Maung Bo dari Yangon, presiden FABC, dan Kardinal Oswald Gracias dari Bombay, penyelenggara pertemuan federasi tahun ini.




- Newsletter -

Para pemimpin gereja mengatakan bahwa “pada saat-saat seperti inilah kita mengalami ketergantungan yang lebih besar kepada Allah dan iman kita diperkuat.”

“Kami yakin bahwa kita semua akan keluar dari krisis ini dengan rasa religiusitas yang lebih dalam,” bunyi surat itu.

Terlepas dari kendala yang ditimbulkan oleh darurat kesehatan di kawasan Asia, beberapa perencanaan FABC dan pertemuan regional untuk pertemuan umum itu sudah diadakan.

“Banyak refleksi dan diskusi telah dilakukan,” kata para pemimpin gereja. “Meskipun baru-baru ini kami tidak dapat melakukan perjalanan, kami telah melakukan kontak melalui konferensi video,” kata mereka.

Para pemimpin gereja mencatat bahwa “situasinya tidak stabil, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.”

Mereka menyatakan optimisme, bahwa, kegiatan di masa mendatang akan bisa dilaksanakn “ketika keadaan sudah kembali normal.”

Federasi ini menandai peringatan 50 tahun pendiriannya tahun ini.

Selama kunjungannya ke Thailand pada bulan November, Paus Fransiskus mengatakan bahwa peringatan hari jadi itu “adalah kesempatan yang tepat” untuk melihat kembali “tempat-tempat suci di mana akar misionaris yang meninggalkan jejak mereka di tanah ini dilestarikan.”

Paus meminta para pemimpin gereja Asia “untuk menyambut masa depan dengan parrhesia (secara tegas) yang anda sendiri harus bantu kembangkan dan ciptakan.”

“Baik Gereja dan masyarakat di Asia akan mendapat manfaat dari pewartaan injil yang diperbarui dan dijalankan bersama,” tambah Paus Fransiskus.

Pembentukan FABC diadakan pada pertemuan bersejarah dari 180 uskup Katolik Asia selama pertemuan di Manila pada waktu kunjungan Paus Paulus VI ke wilayah itu pada bulan November 1970.

Badan pengurus federasi adalah pleno atau sidang umum, yang diadakan empat tahun sekali dengan kehadiran presiden dan delegasi resmi dari setiap konferensi anggota.

Delegasi resmi untuk sidang umum membahas pertanyaan yang relevan secara pastoral untuk studi dan musyawarah. Sudah menjadi kebiasaan bahwa dua teolog Asia masing-masing menyajikan makalah utama yang membahas tema pleno.

FABC telah memainkan peran penting bagi gereja-gereja di Asia.

Federasi ini memperkuat ikatan persekutuan di antara para uskup di wilayah itu dan berkontribusi pada pengembangan visi bersama tentang Gereja dan misinya di wilayah Asia.

VIDEO: Paus Fransiskus berbicara kepada Federasi Konferensi Waligereja Asia selama kunjungannya ke Thailand, 2019. 

Pope Francis addresses the Federation of Asian Bishops Conference, November 22, 2019, Sampran, Thailand

Pope Francis addresses the Federation of Asian Bishops Conference, November 22, 2019, Sampran, Thailand

Posted by LiCAS.news on Saturday, 4 April 2020

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest