Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Radio Veritas Asia jembatan umat Katolik Cina dengan kaum miskin di Manila...

Radio Veritas Asia jembatan umat Katolik Cina dengan kaum miskin di Manila saat pandemi

Jaringan radio yang dikelola oleh gereja mampu menghubungkan umat Katolik di Cina dengan komunitas miskin perkotaan di Filipina di tengah krisis kesehatan global yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Dalam beberapa minggu terakhir, Radio Veritas Asia memfasilitasi distribusi bantuan dari umat Katolik di Cina daratan kepada komunitas-komunitas miskin yang sangat terkena dampak penguncian di Manila.

Layanan bahasa Mandarin jaringan radio yang berbasis di Manila itu melaporkan bahwa mereka menerima dari donor Katolik di Cina sekitar US $ 85.000 untuk membeli lebih dari 45.000 kilogram beras.

Pastor Joseph Leo, koordinator Layanan Mandarin Radio Veritas Asia, mengatakan kepada LiCAS.news bahwa 99 persen dari sumbangan itu berasal dari pendengar di Cina daratan.




“Sumbangan terbesar datang dari Keuskupan Wenzhou,” katanya. Kelompok-kelompok keagamaan di Tianjin, Guangzhou, Fuzhou, dan para pastor dan biarawati Tiongkok juga mengirimkan sumbangan dalam “kapasitas pribadi” mereka.

Sejak munculnya wabah virus corona baru di Filipina, Mandarin Service radio itu telah melaporkan dampak dari penguncian pada orang miskin di Filipina.

“Ketika para pendengar dan pemirsa kami mendengar laporan, mereka memberi perhatian khusus pada kehidupan orang miskin,” kata Pastor Leo.

- Newsletter -

Dia mengatakan orang-orang di Cina “memahami kondisi orang miskin karena mereka memiliki pengalaman penguncian itu sendiri” selama masa-masa awal pandemi global.

Sumbangan dari umat Katolik di Cina daratan mulai mengalir setelah layanan radio meminta umat beriman untuk membagikan berkat mereka selama “masa-masa sulit ini.”

Radio Veritas Asia menyalurkan sumbangan yang mereka terima ke beberapa lembaga keagamaan dan badan amal Katolik yang bekerja di antara kaum miskin di ibukota Filipina.

Perwakilan Radio Veritas Asia menyerahkan sumbangan dari pendengar Cina untuk komunitas miskin perkotaan yang terkena dampak pandemi virus corona di ibukota Filipina. (Foto disediakan)

Vincent Helps, badan amal Kongregasi Misi dalam menanggapi pandemi, menerima sekitar US $ 15.000 dari Radio Veritas Asia yang digunakan untuk menyediakan paket makanan untuk sekitar 60.000 keluarga miskin.

Pastor Daniel Franklin Pilario dari kongregasi Vinsensian mengatakan bahwa kemurahan hati umat Katolik di Cina memberikan harapan kepada orang Kristen miskin di Filipina

“Kami membutuhkan rasa solidaritas di masa krisis ini,” kata imam itu. “Ini adalah tantangan yang cukup sulit karena semua orang dipengaruhi oleh pandemi dalam satu atau lain cara,” katanya.

Pastor Pilario mengatakan krisis itu mengundang umat Katolik di Asia untuk menjadi “mercusuar harapan” bagi mereka yang membutuhkan. “Krisis ini mengundang kita untuk memperjuangkan solidaritas sosial,” katanya.

Kelompok Solidaritas Claret dari para misionaris Claretian juga mendapat dukungan dari Radio Veritas Asia yang mencakup bantuan untuk setidaknya 1.200 keluarga di sebuah komunitas miskin perkotaan di Kota Quezon.




Pastor Alejandro Gobrin, CMF mengatakan program itu mampu melipatgandakan jumlah penerima manfaat berkat sumbangan yang diberikan oleh Radio Veritas Asia.

“Kami diberi tahu bahwa sebagian besar sumbangan itu sebenarnya berasal dari umat Katolik Cina yang miskin,” kata Pastor Gobrin. “Itu menunjukkan kepada kita bahwa orang miskin membantu sesama orang miskin, terlepas dari kebangsaan atau ras,” katanya.

Imam itu mengatakan fokus dari proyek solidaritas Claretian adalah untuk membawa bantuan makanan ke sektor yang paling rentan, termasuk orang tua, orang sakit, dan wanita dan anak-anak di komunitas miskin.

Kelompok lain yang mendapat manfaat dari sumbangan umat Katolik Cina adalah Lembaga Arnold Janssen Kalinga yang menyediakan tempat berlindung bagi setidaknya 446 tunawisma di Manila.

Pusat itu, yang memiliki delapan tempat berlindung yang aman bagi para tunawisma di berbagai lembaga dan sekolah yang dikelola gereja, didirikan oleh Pastor Flaviano Villanueva dari Serikat Sabda Allah.

Misionaris Claretian memberikan bantuan makanan kepada keluarga miskin di ibukota Filipina. Program ini mampu melipatgandakan jumlah penerima karena sumbangan yang diberikan oleh Layanan Mandarin Radio Veritas Asia. (Foto oleh Jire Carreon)

Pastor Victor Sadaya, CMF, manajer umum Radio Veritas Asia, mengatakan jaringan media akan terus berfungsi sebagai saluran bagi umat Kristen di Asia dan di seluruh dunia.

“Itu adalah salah satu kontribusi utama kami selama masa pandemi ini,” kata imam itu. “Sekarang kami menyadari peran penting media Katolik dan kekuatan komunikasi,” katanya kepada LiCAS.news.

Pada Juni 2018, Radio Veritas Asia beralih dari penyiaran radio gelombang pendek ke jaringan media digital lengkap dengan 22 layanan bahasa utama.
“Sebagai media gereja, kami memberikan perhatian pada kebutuhan orang-orang, terutama yang miskin karena mereka berada di tingkat bawah dalam masyarakat,” kata Pastor Leo dari Layanan Mandarin.

Dia mengatakan media gereja adalah “jembatan antara yang miskin dan yang kaya” bahkan selama masa normal.

Layanan Mandarin sebelumnya telah mendirikan “divisi amal” bagi orang miskin yang memberikan bantuan kepada berbagai komunitas di seluruh negera itu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest