Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Otoritas Tiongkok hancurkan kuburan Uyghur di Xinjiang

Otoritas Tiongkok hancurkan kuburan Uyghur di Xinjiang

Pemerintah Tiongkok telah mengumumkan rencana untuk menghancurkan kuburan yang dianggap suci oleh warga Uighur di Urumqi, ibukota wilayah Xinjiang di barat laut Tiongkok.

Dalam dokumen yang dikeluarkan 22 Mei, biro urusan publik, bangunan, dan pengelolaan lahan memberi tahu penduduk bahwa kuburan itu akan digali dan dipindahkan pada 10 Juni.

Dokumen itu memerintahkan warga yang kerabatnya dikuburkan di pemakaman itu agar segera mendaftar jika ingin memindahkan kerangka.

Dalam laporan oleh Radio Free Asia Layanan Uyghur, seorang wanita di Kantor Urusan Etnis Urumqi mengkonfirmasi bahwa pendaftaran sedang berlangsung tetapi penggalian jenazah kubur belum dimulai.




Wanita itu, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan relokasi masih belum dimulai dan keluarga almarhum yang tinggal di luar ibukota harus menunjuk seorang wali atas nama mereka.

Laporan itu mengatakan wanita itu menolak untuk memberikan alasan mengapa pihak berwenang memutuskan untuk memindahkan kuburan.

Seorang pejabat Uyghur dari Kantor Urusan Pemakaman Muslim Bulaqtagh, yang meminta identitasnya tidak disebutkan, mengatakan pendaftaran untuk pemindahan jenazah hanya sampai akhir Mei.

- Newsletter -

Pejabat itu mengatakan orang-orang harus mengambil foto nisan kuburan dan memberikan nomor plotnya.

“Kami sedang mendata – sudah sekitar seminggu. Anda harus mengambil foto dari nomor itu dan membawanya, dan kami akan mendaftarkan Anda. Kami akan memberi tahu Anda tentang hal-hal lain setelah Anda masuk,” kata pejabat itu.

Tanpa memberikan rincian tentang bagaimana proses pemindahan jenazah akan dilakukan dan area relokasi, pejabat itu mengatakan ada pekerja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan itu.

Dia mengatakan langkah itu adalah “keputusan pemerintah” dan dia tidak tahu apakah pihak berwenang memiliki rencana untuk membangun sesuatu di lokasi kuburan.

“Kami hanya mengurus pendaftaran, jadi ada banyak hal yang tidak kami ketahui,” katanya.

Para ahli mengklaim bahwa rencana untuk menghancurkan kuburan adalah bagian dari propaganda yang bertujuan mengendalikan kelompok etnis.

Diperkirakan ada 1,8 juta orang Uyghur, sebuah kelompok etnis yang mayoritas berbahasa Turki, dan minoritas Muslim lainnya telah ditahan oleh otoritas Cina di “kamp pendidikan ulang atau interniran” sejak 2017.

Rencana untuk memindahkan kuburan di Urumqi muncul satu bulan setelah kuburan Uighur di Kota Hetian dihancurkan dan berubah menjadi tempat parkir.

Sebuah foto yang tidak bertanggal tentang kuburan tradisional Uyghur tua di Kashgar, Xinjiang, Tiongkok. (Foto shutterstock.com)

Seorang profesor di Universitas Nottingham di Inggris telah mengunggah pemandangan Pemakaman Sultanim di media sosial yang menunjukkan plot kuburan itu secara bertahap ditutup dengan tanah sejak tahun lalu.

Gambar itu juga menunjukkan bahwa tempat parkir didirikan di bagian barat kuburan itu.

Rian Thum, yang mengunggah gambar-gambar itu, mengklaim bahwa menghancurkan kuburan suci adalah bagian dari kampanye pemerintah Tiongkok untuk mengendalikan populasi Uyghur.

Profesor itu mengatakan situs-situs ini adalah bagian dari lanskap sejarah wilayah Uyghur.

Pada Oktober tahun lalu, AFP melaporkan bahwa sejak 2014, setidaknya 45 kuburan di wilayah Xinjiang telah dihancurkan dan 30 di antaranya dihancurkan sejak 2017.

Laporan itu mengatakan banyak situs yang diubah menjadi taman atau tempat parkir. Beberapa laporan mengklaim bahwa kerangka manusia ditinggalkan begitu saja di beberapa situs ini.

Kuburan suci Muslim di Urumqi dianggap “sangat penting” bagi orang Uyghur di distrik Bulaqtagh, Tikquduq, dan Ayotkel.

Pada tahun 2014, pemerintah setempat telah melarang jenazah yang baru meninggal dimakamkan di situ, karena pemakaman itu melanggar batas tanah yang ditandai untuk penggunaan resmi.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest