Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Paus Fransiskus menghimbau agar berhenti mempekerjakan anak-anak

Paus Fransiskus menghimbau agar berhenti mempekerjakan anak-anak

Menjelang perayaan Hari Menentang Pekerja Anak, Paus Fransiskus menyerukan kepada dunia agar melindungi anak-anak di bawah umur dan mendorong agar berhenti memperkerjakan anak-anak saat audiensi mingguannya di Vatikan pada 10 Juni.

Paus mendesak lembaga-lembaga di dunia untuk “mengisi kesenjangan ekonomi dan sosial” untuk melindungi anak-anak yang kehilangan masa kecil mereka karena eksploitasi.

“Saya menghimbau institusi untuk melakukan segala upaya untuk melindungi anak di bawah umur, mengisi kesenjangan ekonomi dan sosial yang mendasari dinamika yang menyimpang di mana mereka terpaksa terlibat,” katanya.




Paus Fransiskus mengatakan bahwa pada saat dunia merayakan 12 Juni sebagai Hari Menentang Pekerja Anak se-Dunia, jutaan anak laki-laki dan perempuan dipaksa bekerja, yang merampas masa kecil mereka.

“Dalam banyak kasus ini adalah bentuk perbudakan dan hukuman penjara, yang mengakibatkan penderitaan fisik dan psikologis,” kata paus.

Paus Fransiskus mengingatkan umat beriman bahwa “anak-anak adalah masa depan keluarga manusia” dan semua orang harus “merawat pertumbuhan, kesehatan, dan ketenangan mereka.”

Dia mencatat bahwa situasi anak-anak menjadi lebih buruk karena “kondisi darurat kesehatan saat ini.”

- Newsletter -

Organisasi Buruh Internasional (ILO) meluncurkan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak pada tahun 2002 untuk menyoroti situasi anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan yang membuat mereka tidak dapat memiliki masa kanak-kanak yang normal.

Tahun ini, peringatan akan fokus pada dampak krisis terhadap pekerja anak, terutama dengan pandemi virus corona yang telah mengakibatkan guncangan ekonomi dan pasar tenaga kerja.

ILO memperkirakan ada sekitar 152 juta anak-anak yang digunakan untuk pekerjaan, 72 juta di antaranya dalam pekerjaan berbahaya.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, Afrika menempati urutan tertinggi di antara wilayah baik dalam persentase anak dalam pekerja anak -20 persen- dan jumlah absolut anak yang digunakan untuk pekerja di benua Afrika mencapai sekitar 72 juta.

Asia dan Pasifik menempati urutan kedua tertinggi dalam kedua ukuran ini yaitu tujuh persen dari semua anak dan 62 juta orang secara absolut dalam pekerja anak di wilayah tersebut.

Afrika dan kawasan Asia dan Pasifik bersama-sama menyumbang hampir sembilan dari setiap sepuluh pekerja anak di seluruh dunia.

Sementara persentase anak-anak dalam pekerja anak adalah yang tertinggi di negara-negara berpenghasilan rendah, jumlah mereka sebenarnya lebih besar di negara-negara berpenghasilan menengah, menurut PBB.

Sekitar sembilan persen anak di negara berpenghasilan menengah ke bawah, dan tujuh persen dari semua anak di negara berpenghasilan menengah ke atas adalah pekerja anak.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest