Pihak berwenang Filipina telah mengumumkan bahwa pemerintah mengijinkan lebih banyak orang untuk menghadiri pertemuan keagamaan, termasuk perayaan Misa.
Juru bicara pemerintah Harry Roque mengatakan semakin banyak kegiatan publik dan industri akan diizinkan untuk beroperasi kembali di bawah “karantina masyarakat umum” yang lebih longgar mulai 10 Juli.
Dia mengatakan bahwa jumlah yang diperbolehkan ditingkatkan dari saat ini hanya sepuluh orang, hingga sepuluh persen dari kapasitas tempat untuk pertemuan massa, termasuk kegiatan keagamaan seperti Misa.
Akan tetapi Roque mengatakan pertemuan keagamaan akan terbatas pada pelaksanaan ibadah atau layanan keagamaan yang diizinkan oleh pemerintah setempat.
Organisasi keagamaan juga harus secara ketat mematuhi protokol kesehatan yang mereka ajukan kepada pemerintah dan standar kesehatan masyarakat minimum, terutama jaga jarak dan pemakaian masker wajah.
Uskup Broderick Pabillo, administrator apostolik Keuskupan Agung Manila menyambut baik pengumuman pemerintah, yang dia gambarkannya sebagai “perkembangan yang baik.”
“Ada perbedaan besar antara 10 orang dan 10 persen,” kata uskup itu.
Uskup Pabillo sebelumnya menggambarkan pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah “tidak masuk akal” dan “menggelikan” karena ada banyak gereja besar di negara ini.
Uskup Honao Ongtioco dari Cubao mengatakan keputusan pemerintah menjadi “pertanda baik” dan “awal yang baik dalam membuka kembali gereja-gereja kita.”
“Kami akan mengikuti protokol pemerintah dalam membantu mencegah penyebaran virus corona,” katanya.
Pada 5 Juli, ada 44,254 kasus COVID-19 kasus yang tercatat di Filipina dan 1.297 kematian karena penyakit itu, menurut Universitas John Hopkins.
Pastor Douglas Badong, vikaris paroki Gereja Quiapo di Manila, mengatakan keputusan itu adalah “kabar baik” bagi umat beriman karena itu berarti lebih banyak orang dapat menghadiri Misa terutama pada hari Jumat.
Satuan Tugas Antar-lembaga pemerintah untuk Penanganan Penyakit Menular juga menyetujui rekomendasi departemen pariwisata dan perdagangan untuk memungkinkan biro perjalanan beroperasi kembali.
Namun, operasi mereka akan dibatasi pada jumlah tenaga kerja dan terutama untuk melakukan pekerjaan administratif, seperti pemrosesan pengembalian uang dan pembayaran kepada pemasok.
Gugus tugas itu juga menyetujui pedoman tentang pelaksanaan “kegiatan fisik dan olahraga yang meningkatkan kesehatan” selama pandemi, termasuk olahraga bola basket dan sepak bola.
Akan tetapi Roque menjelaskan bahwa aturan hanya mencakup pemain profesional. “Permainan jalanan belum diizinkan. Hanya pemain profesional, ”katanya.