Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Relawan Gereja Siro-Malabar melayani pemakaman korban COVID-19

Relawan Gereja Siro-Malabar melayani pemakaman korban COVID-19

Gereja Katolik Siro-Malabar di negara bagian Kerala, India, telah membentuk tim sukarelawan yang terdiri dari para imam, religius, dan kaum awam yang bersedia menghadapi risiko untuk memberikan pelayanan pemakaman bagi mereka yang meninggal karena COVID-19.

Takut tertular penyakit atau karena anggota keluarga dekat berada dalam karantina, pemakaman yang layak tidak didapatkan oleh orang-orang yang meninggal akibat penyakit yang telah menewaskan lebih dari 35.000 orang di India.
Karena itulah mengapa Gereja Siro-Malabar membentuk tim pemakaman sukarela, kata Pastor Mathew Njavarakattu dari Keuskupan Idukki di Kerala selatan, negara bagian India yang pertama melaporkan kasus COVID-19 pada bulan Januari.




Tim relawan pertama dibentuk pada 20 Juli dan dilatih untuk memberikan layanan pemakaman oleh Departemen Kesehatan kabupaten.

“Dengan layanan ini kami ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat bahwa dalam kematian Anda, kami bersama Anda,” kata Pastor Njavarakattu yang merupakan direktur Gerakan Pemuda Katolik Kerala dan koordinator tim sukarelawan di Idukki.

“Tujuannya tidak hanya untuk membantu penguburan tetapi juga untuk membantu pihak berwenang dalam mendirikan pusat perawatan garda depan dan fasilitas pencegahan dan pengendalian penularan lainnya,” katanya.

Para relawan juga telah membantu dalam layanan kebersihan dan menyediakan pengemudi ambulans saat beberapa pengemudi dari Departemen Kesehatan terinfeksi.

Relawan COVID-19 mempersiapkan diri mereka untuk memberikan layanan pemakaman bagi warga yang meninggal akibat COVID-19. (Foto oleh Tomin Augustine Koonamparayil)

Sejauh ini tim relawan telah melakukan satu penguburan dan dua kremasi.

- Newsletter -

Pastor Njavarakattu mengatakan, Departemen Kesehatan sedang melatih relawan bagaimana menangani jenazah dengan tepat sesuai protokol COVID-19.

“Mereka dilatih bagaimana menggunakan Alat Perlindungan Pribadi, cara memakainya dan cara melipat APD setelah digunakan. Mereka juga dididik tentang cara menangani mayat, ”katanya.

“Tidak perlu takut terinfeksi karena jenazah dibungkus dengan banyak lapisan pakaian yang didesinfeksi,” katanya.

Pemakaman dilakukan di bawah panduan ketat dari departemen kesehatan setempat.

“Pelayanan ini tidak terbatas pada agama tertentu saja tapi terbuka untuk semua,” tambahnya.

Pastor Joseph Koluthuvellil, direktur eksekutif layanan kesejahteraan untuk distrik Ernakulam, mengatakan bahwa 2.000 orang secara sukarela membantu di 300 paroki di Thrissur, Ernakulam, Kottayam, dan Alappuzha di Kerala.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest