Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Umat Katolik di India lomba tulisan tangan Kitab Suci saat lockdown

Umat Katolik di India lomba tulisan tangan Kitab Suci saat lockdown

Sejumlah umat Katolik di negara bagian Kerala, India, telah menyalin Alkitab dengan tangan saat diberlakukan lockdown di seluruh negara itu untuk menekan penyebaran COVID-19.

Salah satu yang ikut menulis tangan adalah Rejin Valson yang mereproduksi seluruh rangkaian 73 kitab dalam Kitab Suci hanya dalam tempo 113 hari.

Menulis dalam bahasa daerahnya, Malayalam, Valson mencapai prestasi tersebut untuk merayakan dirinya menjadi seorang ayah.

“Demi kelahiran anak yang sehat dan menjadi ayah yang baik, saya melakukan ini,” kata Valson.




Pria berusia 28 tahun, yang bekerja di Divisi Pemadam Kebakaran di Bandara Internasional Cochin, mengatakan penguncian telah mengurangi jam tugasnya sehingga memungkinkan dia meluangkan waktu 3-4 jam atau lebih untuk menulis setiap hari

“Saya menggunakan 2.755 lembar kertas [A4] pada kedua sisi dan 32 pena untuk menyalin seluruh kitab suci,” katanya.

Upaya itu dimulai pada 1 April dan pada 30 Juni dia selesai menyalin Perjanjian Lama. Sedangkan untuk menyalin 27 kitab Perjanjian Baru hanya membutuhkan waktu tiga minggu. Semuanya selesai pada 22 Juli, kata Valson.

Rejin Valson berpose di depan Alkitab tulisan tangannya di Gereja St. Antonius, Karamukh di distrik Trichur Kerala. (Foto disediakan)
- Newsletter -

Valson mengatakan Perjanjian Lama membutuhkan lebih banyak konsentrasi dan sedikit berat dengan beberapa nama yang sulit dieja dan beberapa kitab lebih menawan daripada yang lain.

Setelah seminggu menulis, jari-jarinya mulai terasa sakit sehingga ia terpaksa membungkus penanya dengan kain sehingga mudah dipegang dan untuk mengurangi rasa sakit.

“Istri saya, seorang dosen di St. Mary’s College Thrissur, dan ibu saya sangat mendukung. Mereka menyemangati saya dan memastikan saya tidak perlu melakukan apa pun di rumah dam hanya berkonsentrasi pada menulis, ”katanya.

“Saat menyalin Alkitab, saya terlibat secara lebih reflektif dengan Firman Tuhan. Saya benar-benar merasakan banyak berkah saat saya membaca setiap halaman, membaca setiap kata dengan cermat. Hari ini saya dengan bangga mengatakan bahwa saya telah membaca dan menulis setiap kata dari tulisan suci. Bagi saya ini prestasi yang luar biasa, ”kata Valson yang merupakan anak tertua dari dua bersaudara dari pasangan Sheeba dan V D Valson yang bekerja di Oman.

Valson juga seorang katekis dan anggota Gerakan Pemuda Katolik Kerala.




Ia mempersembahkan Alkitab versi tulisan tangannya kepada paroki Gereja Katolik St. Antonius, Karamukh, di distrik Trichur Kerala pada tanggal 28 Juli, pada hari raya St. Alphonsa.

Pastor Finosh Keetticka, pastor paroki, mengatakan Valson menulis Alkitab atas kemauannya sendiri. “Keputusan itu kami sambut baik. Berkat kami bersamanya,” kata pastor itu.

Valson tidak sendirian dalam upaya itu.

Celine Benson, seorang guru dari Fatima Girls High School di Kochi, menulis Perjanjian Baru selama lockdown.

“Setelah makan siang saya menghabiskan 2-3 jam setiap hari untuk menulis,” kata Benson. “Untuk bisa tetap fokus membutuhkan banyak disiplin. Pekerjaan di rumah dibagi-bagi. Suami dan anak saya sangat mendukung, ”katanya.

Benson, seorang umat Keuskupan Cochin, mengatakan bahwa dia menyelesaikan naskah itu dalam 90 hari.

Celine Benson dari Gereja Bunda Kehidupan, Mattancherry, di kota Kochi, negara bagian Kerala, berpose dengan Perjanjian Baru yang ditulis tangan. (Foto disediakan)

Kompetisi untuk mereproduksi kitab-kitab dalam Kitab Suci dengan tangan sering diadakan di Kerala untuk membiasakan umat beriman dengan kitab suci.

November lalu Keuskupan Cochin mengumumkan kompetisi tulisan tangan Perjanjian Baru dengan hadiah uang tunai dan batas waktu 30 Juni, kata Pastor Mathew Puthiyat, direktur Komisi Kateketik keuskupan itu.

Dia mengatakan awalnya tidak banyak orang yang mengikuti kompetisi itu. Namun penguncian COVID-19 memberi waktu kepada umat untuk benar-benar membaca, menulis, dan merenungkan bagian-bagian Alkitab.

“Ide di balik lomba ini adalah ketika mereka menulis, mereka mendapat inspirasi dan semoga menyerap ajaran Kitab Suci,” kata imam itu.

“Menyalin kitab suci lebih merupakan aktivitas yang terfokus. Apa yang ditulis, akan tersimpan lebih lama dalam ingatan seseorang dan ketika seseorang terus membaca, dia menjadi lebih memahami bagian-bagiannya,” katanya.

Hampir 250 orang menulis seluruh Perjanjian Baru pada tanggal 30 Juni.

“Masih ada yang hampir menyelesaikan tugas, sehingga batas waktu diperpanjang,” ujarnya.

Pada bulan Maret tahun ini, sebuah keluarga dari Kerala, yang sekarang berbasis di Dubai, masuk ke Guinness World Records untuk Alkitab tulisan tangan terbesar, media melaporkan.

Manoj Varghese, istrinya Susan, dan anak-anak mereka Karun dan Krupa menulis seluruh Alkitab di kertas berukuran A1 dalam tempo 153 hari. Alkitab tulisan tangan dengan berat 151kg itu terdiri dari 1.500 halaman dan sekitar 800.000 kata.

Laporan tentang Alkitab tulisan tangan dapat dilihat pada video di bawah:


© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest