Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Kita sedang menguras habis bumi, kata Paus Fransiskus

Kita sedang menguras habis bumi, kata Paus Fransiskus

Paus Fransiskus mengingatkan bahwa umat manusia sedang mendorong bumi ini ke ambang kehancuran. Hal itu disampaikan paus dalam pesannya untuk Hari Doa Sedunia untuk Ciptaan.

Dalam pesan sepanjang 2.000 kata, paus menunjukkan bagaimana Tuhan mengkhususkan hari Sabat sehingga memungkinkan tanah dan umatnya dapat beristirahat dan meremajakan diri.

“Namun, akhir-akhir ini, cara hidup kita mendorong planet ini melampaui batasnya,” kata paus dalam pesan yang diterbitkan 1 September.




“Permintaan kita yang terus-menerus untuk pertumbuhan dan siklus produksi dan konsumsi yang tiada henti telah menguras alam. Hutan hilang, tanah lapisan atas terkikis, ladang gagal, gurun bertambah banyak, tingkat asam laut dan badai meningkat. Bumi benar-benar kesakitan!” kata Paus Fransiskus.

Paus mengatakan bahwa umat Tuhan didorong untuk beristirahat dari bekerja dan memberikan waktu kepada Bumi untuk memperbaiki dirinya.

“Saat ini kita perlu menemukan cara hidup yang adil dan berkelanjutan yang dapat memberikan Bumi waktu istirahat yang dibutuhkannya, cara-cara yang memuaskan semua orang dengan kecukupan, tanpa merusak ekosistem yang menopang kita,” kata paus.

Paus Fransiskus berbicara selama pidato mingguannya dari jendela di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 23 Agustus. (Foto oleh Vatican Media via Reuters)

Dia kemudian menyinggung bagaimana krisis COVID-19 telah mengubah cara orang memandang hubungan mereka dengan lingkungan.

- Newsletter -

“Dalam beberapa hal, pandemi saat ini telah membuat kita menemukan kembali gaya hidup yang lebih sederhana dan berkelanjutan. Krisis ini, dalam arti tertentu, telah memberi kita kesempatan untuk mengembangkan cara hidup baru, ”kata paus.

“Kita sudah bisa melihat bagaimana Bumi bisa pulih jika kita membiarkannya beristirahat: Udara menjadi lebih bersih, air lebih jernih, dan hewan-hewan telah kembali ke tempat-tempat mereka yang sebelumnya mereka tinggalkan,” katanya.

“Pandemi telah membawa kita ke persimpangan jalan. Kita harus menggunakan momen yang menentukan ini untuk mengakhiri keingingan dan aktivitas kita yang berlebihan dan merusak, dan untuk menumbuhkan nilai, koneksi, dan aktivitas yang memberi kehidupan.“

“Kita harus memeriksa kebiasaan kita dalam penggunaan energi, konsumsi, transportasi, dan makanan. Kita harus menghilangkan aspek ekonomi kita yang berlebihan dan merusak, dan mempertahankan cara berdagang, memproduksi, dan mengangkut barang yang dapat memberi kehidupan.”




Dalam pesannya, paus juga meminta negara-negara di dunia untuk bekerja sama mengatasi masalah lingkungan global -perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati – dan untuk pembatalan utang bagi negara-negara paling rentan yang terkena pandemi.

“Kita juga perlu memastikan bahwa paket pemulihan yang dikembangkan dan disebarkan di tingkat global, regional dan nasional harus menjadi paket regenerasi,” ujarnya.

“Kebijakan, undang-undang, dan investasi harus difokuskan pada kebaikan bersama dan menjamin bahwa tujuan sosial dan lingkungan global terpenuhi.”

Hari Doa Sedunia untuk Ciptaan juga menandai awal Masa Penciptaan, yang berlangsung hingga 4 Oktober, pesta Santo Fransiskus dari Assisi, santo pelindung lingkungan hidup.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest