Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Uskup Filipina ingatkan pemerintah hati-hati memberikan vaksin COVID-19

Uskup Filipina ingatkan pemerintah hati-hati memberikan vaksin COVID-19

Seorang uskup Katolik di Filipina menyerukan agar prinsip kehati-hatian dikedepankan dalam pengadaan vaksin COVID-19.

“Kita perlu hati-hati, apakah ini benar-benar obat yang tepat atau waktu yang tepat untuk diberikan,” kata Uskup Oscar Florencio, wakil ketua Komisi Bidang Kesehatan Konferensi Waligereja Filipina.

Ia mengatakan “kasus darurat seharusnya tidak bisa dijadikan sebagai alasan” karena “kita sudah berada dalam masa darurat.”




Uskup itu mengatakan bahwa martabat seseorang harus menjadi yang terpenting ketika menghadapi sesuatu yang akan mempengaruhi kehidupan manusia.

“Apa pun yang perlu diberikan atau diterapkan harus dalam pandangan penyembuhan, tidak hanya sebagai eksperimen, jika tidak maka akan menurunkan martabat,” kata Uskup Florencio.

Minggu ini Presiden Rodrigo Duterte mengeluarkan perintah yang memberikan wewenang kepada Departemen Makanan dan Obat-obatan (FDA) untuk menyiapkan obat dan vaksin COVID-19 untuk penggunaan darurat.

Filipina ingin mulai mengimunisasi virus corona bagi 25 juta orang tahun depan, berharap dapat memulihkan keadaan normal setelah hampir sembilan bulan pembatasan ketat, dan mencegah ekonomi tenggelam lebih jauh ke dalam resesi.

Seorang perawat melakukan tes swab pada seorang pria dalam observasi COVID-19 di ruangan yang didirikan di tempat parkir rumah sakit di Manila, Filipina, 15 April. (Foto oleh Eloisa Lopez/Reuters)
- Newsletter -

FDA sekarang dapat memberikan otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) jika ada alasan untuk percaya bahwa obat atau vaksin tersebut mungkin efektif dalam mencegah, mendiagnosis, atau mengobati COVID-19 dan jika potensi manfaatnya lebih besar daripada kemungkinan risikonya.

EUA juga akan dikeluarkan jika “tidak ada alternatif yang memadai, disetujui dan tersedia untuk obat atau vaksin”.

Perintah itu mengatakan pengadaan nasional atau pelaksana program kesehatan masyarakat dapat mengajukan EUA.

Filipina, yang memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi dan kematian terbanyak kedua di Asia Tenggara, berusaha untuk mengunci pasokan vaksin karena menargetkan untuk mengimunisasi sepertiga dari 108 juta warganya.

Pemerintah Filipina telah melakukan pembicaraan dengan setidaknya empat pembuat vaksin tentang kesepakatan pasokan dan sejauh ini telah mendapatkan lebih dari dua juta suntikan COVID-19 dari AstraZeneca.

Vaksin buatan produsen obat Inggris itu masih harus disetujui oleh regulator.

Tambahan dari Reuters

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest