Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus: Prapaskah adalah waktu untuk saling meneguhkan

Paus Fransiskus: Prapaskah adalah waktu untuk saling meneguhkan

Paus Fransiskus meminta umat Katolik untuk menemukan makna iman mereka saat seluruh umat beriman memasuki masa Prapaskah di tengah pandemi.

“Kita memulai Prapaskah hari Rabu mendatang,” kata paus 14 Februari.

“Ini akan menjadi waktu yang tepat untuk memberikan makna iman dan harapan pada krisis yang kita alami,” kata paus saat Angelus hari Minggu.




Paus meminta umat yang hadir untuk mengikuti doa tengah hari agar tidak melupakan “kedekatan, kasih sayang, (dan) kelembutan” Tuhan.

Merenungkan bacaan Injil pada hari itu, paus mengutip tindakan Yesus yang menyembuhkan seorang penderita kusta.

“Injil mengatakan bahwa Yesus, melihat penderita kusta, tergerak dengan belas kasihan, kelembutan,” kata Paus Fransiskus. Tiga kata yang menunjukkan cara Tuhan adalah kedekatan, kasih sayang, dan kelembutan.

“Tuhan semakin dekat dengan hidup kita. Dia tergerak untuk berbelas kasih karena nasib umat manusia yang terluka dan Dia datang untuk merobohkan setiap penghalang yang menghalangi kita untuk berhubungan dengan-Nya, dengan orang lain, dan dengan diri kita sendiri,” kata paus.

Dalam pesannya, paus memuji “imam-imam pengakuan yang tidak memiliki cambuk di tangan mereka, tetapi hanya menyambut, mendengarkan dan mengatakan bahwa Tuhan itu baik dan bahwa Tuhan selalu mengampuni, bahwa Tuhan tidak bosan mengampuni.”

- Newsletter -

Di akhir pesannya, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada mereka yang merawat para migran.

Ia memuji pemerintah Kolombia karena memberikan status dilindungi, melalui undang-undang perlindungan sementara, kepada hampir satu juta orang yang telah meninggalkan negara tetangga Venezuela.

“Ini bukan negara super kaya, atau negara maju yang melakukan ini… Bukan. Ini dilakukan oleh negara yang memiliki banyak masalah pembangunan, kemiskinan dan perdamaian,” kata paus

“Hampir 70 tahun dalam perang gerilya. Namun dengan masalah ini, mereka memiliki keberanian untuk melihat para migran tersebut dan membuat undang-undang. Terima kasih kepada Kolombia,” kata Paus Fransiskus

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest