Simak pesan Paus Fransiskus saat HUT kemerdekaan Bangladesh ke-50

Dalam video di atas, Paus Fransiskus mengirimkan pesan kepada rakyat Bangladesh yang merayakan dua perayaan penting pada 26 Maret, yaitu perayaan seratus tahun kelahiran Sheikh Mujibur Rahman dan peringatan 50 tahun kemerdekaan negara Asia Selatan itu dari Pakistan.

“Bangladesh adalah negara muda, dan selalu memiliki tempat khusus di hati para paus, yang sejak awal telah menyatakan solidaritas dengan rakyatnya, berusaha untuk mendampingi mereka dalam mengatasi masa-masa awal yang sulit, dan mendukung mereka dalam tugas membangunan bangsa, ” kata Paus Fransiskus yang mengunjungi negara itu pada 2017.

“Bertepatan dengan peringatan 50 tahun kemerdekaan Anda, saya sekali lagi menyampaikan keyakinan kuat saya bahwa masa depan demokrasi dan kesehatan kehidupan politik Bangladesh sangat didasari pada visi pembentukannya dan warisan dialog yang tulus, serta penghormatan terhadap keragaman yang telah Anda upayakan selama bertahun-tahun ini,” kata paus.




Bangladesh meraih kemerdekaan dari Pakistan pada 26 Maret 1971 dan mengalami konflik brutal melawan militer Pakistan dan milisi pendukung yang berlangsung hingga Desember tahun itu. Jumlah warga Bangladesh yang tewas selama konflik itu tidak diketahui, tetapi para peneliti yakin jumlahnya berkisar antara 300.000 dan 500.000 orang. Namun menurut pemerintah Bangladesh jumlahnya mencapai tiga juta.

Dalam pesan video tersebut, paus menyerukan kepada kaum muda di Bangladesh “untuk mendedikasikan diri mereka untuk bekerja demi perdamaian dan kemakmuran bagi bangsa mulia yang Anda wakili.”

“Saya meminta Anda semua untuk melanjutkan karya kemurahan hati yang telah Anda lakukan dan karya kemanusiaan bagi para pengungsi, orang miskin, yang kurang mampu dan mereka yang tidak mempunyai suara,” katanya.

“Saya bergabung dengan Anda semua untuk berterima kasih kepada Tuhan atas segala anugerah yang diberikan kepada Bangladesh selama ini,” tambahnya.

Paus juga memberikan penghormatan kepada Sheikh Mujibur Rahman yang merupakan presiden pertama Bangladesh.

Bapa Suci mengatakan bahwa Mujibur telah “mendorong budaya tatap muka dan dialog, yang ditandai dengan kebijaksanaan, wawasan, dan luasnya visi”.

Dikenang sebagai “bapak bangsa,” Mujibur dan banyak dari keluarga dan stafnya dibunuh pada tahun 1975 oleh musuh politik saat dia menjabat sebagai perdana menteri. Sheikh Hasina, perdana menteri negara saat ini, adalah putrinya.

Paus Fransiskus bertemu dengan orang sakit dan staf klinik Rumah Bunda Teresa di Tejgaon, Dhaka, pada 2 Desember 2017. (Foto oleh Andrew Medichini/AFP)