Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Polisi Pakistan dituduh tidak mau bertindak atas penculikan gadis Kristen

Polisi Pakistan dituduh tidak mau bertindak atas penculikan gadis Kristen

Keluarga seorang gadis remaja Kristen berusia 13 tahun yang diculik di Pakistan pada bulan Februari menuduh polisi tidak melakukan apa-apa untuk menyelamatkan gadis itu.

Gadis itu bernama Shakina Johnson. Ibunya, Samina Bibi, mengatakan putrinya hilang sejak 19 Februari tetapi polisi tidak melakukan upaya serius untuk menemukannya.

Ia menduga putrinya diculik oleh seorang pria Muslim, Ali Sher, dan dibawa ke kota Depalpur dan dipaksa masuk Islam.




Samina mengatakan bahwa Shakina baru berusia 13 tahun tetapi sertifikat yang dikirim ke keluarga menyatakan bahwa dia berusia 18 tahun agar memenuhi syarat menikah dengan penculiknya.

Nama gadis itu juga dilaporkan  telah diubah menjadi Shazia Bibi.

Setelah Shakina hilang, keluarganya diberitahu bahwa Ali Sher menculiknya dan menikahinya pada 20 Februari.

Laporan penculikan oleh Ali Sher dilakukan pada 21 Februari di kantor polisi Khana, tetapi polisi tidak berupaya menemukan Shakina meskipun ada perintah pengadilan.

“Tidak bisa berharap banyak dari polisi. Kami berharap mendapat keadilan dari pengadilan,” kata Shamina.

- Newsletter -

Nasir Saeed, direktur Pusat Bantuan Hukum dan Penyelesaian, menuduh polisi sengaja menunda untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan gadis-gadis para penculik mereka.

Organisasi tersebut adalah lembaga lintas iman yang bekerja untuk warga Kristen yang dianiaya karena iman mereka di Pakistan

“Gadis-gadis Kristen di bawah umur di Punjab dan gadis-gadis Hindu di Sindh terus menjadi sasaran,” kata Saeed dalam pernyataan pada 6 April.

Ia mengatakan para pelaku “sering lolos tanpa dihukum karena ada celah dalam hukum” dan kurangnya sumber daya bagi keluarga untuk menggugat putusan pengadilan.

Sejak Januari, setidaknya empat gadis Hindu dan lima gadis Kristen telah diculik dan dipaksa masuk Islam di Pakistan.

Ini hanyalah kasus yang dilaporkan, jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, kata Saeed.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest