Jesusa Amparado tinggal sekitar 26 kilometer dari jalan utama di kota Labason di provinsi Zamboanga del Norte di Filipina selatan.
Ibu berusia 62 tahun itu merawat tiga anaknya penyandang disabilitas di sebuah desa kecil yang jarang dikunjungi oleh perwakilan pemerintah atau non-pemerintah.
Namun berkat seorang petugas polisi, kisah tentang Jesusa Amparado dan ketiga anaknya yang berkebutuhan khusus – Rio, 33, Amierose, 31, dan William, 29 – yang tidak bisa berjalan atau berbicara, menjadi viral di media sosial.
Dalam sebuah unggahan media sosial, Kopral Polisi Sheryl Drilon meminta netizen untuk membagikan apa pun yang mereka bisa untuk keluarga Amparado.
“Saya meunggah foto mereka karena saya merasa ibunya membutuhkan bantuan,” kata polisi itu. “Saya juga seorang ibu, dan saya melihat pengorbanannya… cinta tanpa syarat,” tambahnya.
Jesusa mengatakan dia sama sekali tidak tahu apa yang membuat anak-anaknya mengalami semua ini. Yang pasti, katanya, dia akan merawat mereka selama sisa hidupnya.
Ibu itu mengatakan mereka dilahirkan normal, tetapi mereka mulai mengalami kesulitan berjalan ketika mereka berusia satu tahun.
“Mereka terus duduk karena takut jatuh,” kata Jesusa.
Karena lokasinya yang jauh, ia tidak bisa membawa anaknya ke dokter.
Ia tidur dengan anak-anak dan memperhatikan kebutuhan mereka karena mereka tidak bisa bergerak. Dia harus memberi mereka makan, terutama Rio yang tidak bisa memegang gelas atau sendok.
Ibu itu mengatakan ia tidak bisa meninggalkan anak-anaknya meski hanya sebentar saja. “Pikiranku selalu bersama mereka. Saya selalu khawatir jika mereka sudah makan, ”katanya.
Satu-satunya keinginannya saat peringatan Hari Ibu hari Minggu 9 Mei lalu adalah agar anak-anaknya saling menjaga saat dia sudah tidak ada lagi.
“Saya berdoa agar Tuhan memberi saya umur panjang untuk merawat mereka lebih lama.”