Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Tentara Myanmar menyerbu biara Katolik, menahan para imam

Tentara Myanmar menyerbu biara Katolik, menahan para imam

Enam imam dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi selama hampir 24 jam

Tentara Myanmar menyerbu sebuah biara Katolik di Keuskupan Agung Mandalay awal pekan ini dan menginterogasi para imam atas dugaan memiliki hubungan dengan gerakan perlawanan.

Imam-imam itu dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi selama hampir 24 jam, kata salah satu imam yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Ia mengatakan polisi menanyakan latar belakang para imam dan pekerjaan mereka. Pemimpin Gereja Katolik lainnya di Myanmar tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar atas insiden tersebut.




Penggerebekan yang dilaporkan ke gereja itu terjadi beberapa hari setelah beberapa gereja Katolik menjadi sasaran serangan oleh pasukan keamanan pemerintah.

Pada hari Minggu Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) gereja Maria Ratu Damai di Daw Ngan Kha, kota Demoso, di negara bagian Kayah, berulang kali dihantam peluru artileri.

Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan atas seangan itu, tetapi gereja mengalami kerusakan parah dan beberapa rumah di sekitarnya juga ikut hancur.

Serangan itu adalah yang keenam kalinya oleh militer dalam kurun dua minggu terhadap gereja-gereja Katolik di wilayah itu, kata seorang imam lokal kepada LiCAS.news yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Pada hari Selasa, sebuah kelompok milisi di negara bagian Kayah mengumumkan penghentian serangan terhadap sasaran militer setelah adanya desakan dari masyarakat setempat untuk menghentikan pertempuran yang telah menyebabkan lebih dari 100.000 orang mengungsi.

- Newsletter -

Pasukan Pertahanan Nasional Karen, salah satu dari beberapa milisi sipil terbesar yang dibentuk dalam beberapa pekan terakhir untuk menentang kudeta militer 1 Februari, mengatakan untuk sementara mereka tidak akan melakukan serangan, namun tetap menentang pengambilalihan oleh militer.

Pasukan Pertahanan Rakyat yang bersekutu dengan kelompok-kelompok pro-demokrasi telah membendung upaya junta militer untuk menegakkan ketertiban.

Sejumlah aktivis mengatakan penggunaan senjata berat dan lengkap oleh militer sebagai tanggapan atas serangan mereka telah membahayakan nyawa orang tidak bersalah.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi, dengan alasan telah terjadi kecurangan dalam pemilihan November tahun lalu. Para pengamat internasional mengatakan pemungutan suara itu adil.

Suu Kyi muncul di pengadilan pada hari Selasa untuk mengikuti persidangan kedua atas serangkaian tuduhan yang dialamatkan kepadanya, yang menurut para pendukungnya palsu dan dimaksudkan untuk membunuh karir politiknya.

Pengacaranya menolak untuk berkomentar tentang rincian proses pengadilan hari Selasa. Namun dia mengatakan Syu Kyi yang berusia 75 tahun dalam kondisi yang lebih baik daripada hari pertama, ketika dia disebut agak tidak sehat. – Laporan tambahan dari Reuters

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest