Pembongkaran sebuah gereja di Delhi, India, membuat umat umat Katolik Siro-Malabar yang tinggal di ibu kota negara itu marah.
Pastor Jose Kannukuzhi, pastor paroki Gereja Bunga Kecil (Little Flower Church) di Lado Sarai, Delhi selatan, mengatakan bahwa pada 12 Juli pagi para pejabat Korporasi Kota Delhi Selatan datang dengan tiga buldoser dan sekitar 150 personel polisi.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka hanya akan menghancurkan aula yang berdekatan dengan gedung gereja. Jadi saya tidak memindahkan benda-benda suci dari gedung gereja,” kata imam itu kepada Matters India.
Ketika berita pembongkaran menyebar melalui media sosial, umat paroki datang ke gereja untuk menentang penghancuran tersebut. Umat dari paroki lain juga berkumpul di kompleks gereja dan bergabung dalam Misa dan aksi menyalakan lilin pada malam hari.
Monsinyur Joseph Odanat, vikjen Keuskupan Faridabad Syro-Malabar, mengatakan pembongkaran itu adalah “agenda tersembunyi yang direncanakan pemerintah lokal dan mafia tanah untuk mengevakuasi kami dari sana.”
Ia mengklaim keuskupan telah memperoleh perintah tinggal pada tahun 2015. “Kami akan melanjutkan tindakan hukum,” kat Monsignor Odanat kepada Matters India.
Uskup Agung Faridabad Kuriakose Bharanikulangara mengungkapkan kesedihan dan keterkejutannya atas insiden tersebut.
“Pihak berwenang telah merubuhkan tempat keagamaan dan melukai perasaan umat,” katanya kepada Matters India.
Tanah itu disumbangkan ke keuskupan 12 tahun lalu untuk tujuan keagamaan sekitar 1.500 umat Katolik setempat.
Ikuti berita selengkapnya dapat dibaca di Matters India
