Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Kristen, Muslim di Jakarta bekerja sama membantu warga terkena dampak pandemi

Kristen, Muslim di Jakarta bekerja sama membantu warga terkena dampak pandemi

Para pemimpin agama mengatakan kerja sama antaragama dalam menanggapi masalah dan kebutuhan bersama sangat dibutuhkan

Umat Kristen dan Muslim di Jakarta bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak paling parah oleh pandemi virus corona.

“Membantu orang-orang adalah awal yang baik untuk membangun dialog hidup dan kerja sama,” kata imam Pastor Christian Triyudo Prastowo SJ dari Gereja Katedral Maria Diangkat ke Surga Jakarta.

Dalam sebuah laporan Radio Veritas Asia, imam itu memuji kolaborasi antar agama dalam menanggapi masalah dan kebutuhan bersama.




Para pemimpin dan sukarelawan Muslim dan Kristen memulai upaya bersama untuk menyalurkan barang-barang bantuan kepada keluarga yang terkena dampak di ibu kota di Masjid Istiqlal pada hari Jumat, 13 Agustus.

Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas.

“Apa yang kita lihat hari ini … adalah simbol yang sangat jelas dari Indonesia,” kata Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal.

“Sesulit apapun jalan yang kita hadapi saat ini, inilah kekayaan batin yang dimiliki anak bangsa untuk dibagikan,” ujarnya seperti dilaporkan RVA.

“Kita tidak boleh sendirian dalam mengelola bangsa dan negara ini,” kata tokoh agama tersebut.

- Newsletter -

“Harus ada kerja sama satu sama lain karena dari situlah asal persatuan dan berkah,” katanya.

Pastor Agustinus Heri Wibowo, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia, menyambut baik inisiatif itu.

Pemimpin Muslim dan Kristen di Jakarta menghadiri peluncuran program bersama untuk membantu masyarakat yang paling terkena dampak pandemi pada 13 Agustus 2021. (Foto disediakan)

Imam itu mengatakan rumah ibadah juga merupakan rumah kemanusiaan “karena hubungan intim dengan Tuhan diwujudkan dalam upaya kemanusiaan.”

“Jika semua umat beragama bekerja sama, mereka akan bertemu pada satu titik, yaitu kemanusiaan itu sendiri. Mengutip kata-kata Paus Fransiskus: ‘Gereja menjadi rumah sakit di medan perang, untuk menyembuhkan yang sakit dan terluka,” kata imam itu.

“Momen ini menunjukkan universalitas dan persaudaraan antar umat beragama yang terwujud secara harmonis di Indonesia,” kata imam itu.

Sementara itu, Keuskupan Agung Jakarta terus mengubah sekolah-sekolah yang dikelola gereja menjadi pusat karantina.

Biarawati dari Kongregasi Gembala Baik Sr. Alfonsa Sudaryati mengatakan inisiatif itu bertujuan untuk membantu ribuan orang di Jakarta yang tidak mempunyai tempat untuk melakukan karantina mandiri. – Laporan oleh Emiliana Saptaningsih dari Radio Veritas Asia

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest