Lebih dari seratus gambar Santa Perawan Maria diarak di sekitar tembok kota tua di Manila pada 1 Desember menjelang peringatan Perayaan Maria Dikandung Tanpa Noda pada 8 Desember nanti.
Ribuan orang dari semua lapisan masyarakat bergabung dalam prosesi keagamaan, yang menjadi salah satu pertemuan dan pesta gambar-gambar Maria yang paling ditunggu-tunggu di negara itu.
Selama 40 tahun terakhir, acara tahunan ini diselenggarakan oleh Yayasan Confradia de la Immaculada dengan bantuan Angkatan Bersenjata Filipina.
Ada 129 kereta menawan memamerkan gambar-gambar dan gelar-gelar Santa Perawan Maria yang dipuja dari seluruh negeri.
Banyak dari para peziarah harus berhadapan dengan perjalanan yang susah di Manila untuk menghadiri perayaan itu, sementara yang lain datang dari provinsi beberapa hari sebelum acara.
Bruder Eric Esguerra, yang memulai devosi kepada Perawan Maria pada 1980-an, bergabung dengan prosesi di atas kursi roda.
“Saya setengah buta, tetapi saya ingin membuktikan bahwa kecacatan seseorang bukanlah alasan untuk menjauh dari Tuhan,” kata Brother Esguerra, seorang pasien dialisis yang menderita stroke ringan.
Dia mengatakan “umurnya dipanjang” menjadi salah satu dari banyak hal yang paling dia syukuri kepada Perawan Maria.
“Aku seharusnya tidak berada di sini karena kondisiku,” katanya. “Tapi aku memberi tahu Perawan Maria bahwa aku benar-benar ingin melihatnya hari ini,” katanya.

Marcelina, yang bergabung dengan prosesi itu setiap tahun, telah terbaring di tempat tidur selama enam bulan terakhir tetapi memutuskan untuk bangun dan menghadiri perayaan tersebut.
“Saya hanya bisa berbaring di tempat tidur dan tidak makan. Jika itu kehendak Tuhan bagi saya untuk hidup, maka terjadilah,” katanya. “Harapan saya hanya di dalam Tuhan dan Maria dan melalui belas kasihan-Nya, saya disembuhkan,” kata wanita itu.
Pada tahun 2017, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menandatangani undang-undang yang menyatakan 8 Desember setiap tahun sebagai hari libur khusus untuk menghormati Pesta Maria Dikandung Tanpa Noda.
Prosesi Agung Maria adalah perayaan tahunan yang diadakan setiap hari Minggu pertama bulan Desember. Prosesi tahun ini berlangsung lebih dari enam jam.
Prosesi Maria pertama diadakan di Manila pada 8 Desember 1619, berlangsung selama 15 hari.
Selama pemerintahan kolonial Spanyol, yang berlangsung selama 300 tahun, prosesi tahunan, yang ditujukan untuk mempromosikan katekese , dilakukan secara bervariasi pada hari-hari prosesi itu diadakan.

Saat ini, prosesi ini telah menjadi momentum untuk memamerkan gambar-gambar Maria yang paling menonjol di negara itu.
Pesta tahunan konsepsi tak bernoda adalah salah satu “Hari Suci Wajib” yang berarti umat Katolik harus menghadiri Misa dan menghindari pekerjaan yang tidak penting, untuk memperingati Maria dikandung tanpa noda.
Pesta ini tidak merujuk pada kelahiran Yesus, melainkan kelahiran Maria oleh ibunya, Santa Anna.
Pada tahun 1854, Paus Pius IX menyatakan bahwa Santa Perawan Maria adalah, “sejak saat pertama dikandung… bebas dari semua dosa asal.”