Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Mantan superior Yesuit, Pastor Adolfo Nicolás, meninggal di Tokyo

Mantan superior Yesuit, Pastor Adolfo Nicolás, meninggal di Tokyo

Pemimpin umum ke-30 Serikat Yesus atau Yesuit, meninggal di Tokyo, Jepang, pada 20 Mei. Dia berusia 84 tahun.

Pastor Adolfo Nicolás, seorang Yesuit asal Spanyol, memimpin ordo religius pria terbesar di dunia itu, selama delapan tahun dari 2008 hingga 2016.

Imam yang sudah menderita sakit selama beberapa waktu itu, bertemu dengan Paus Fransiskus, juga seorang Yesuit, pada 26 November 2019, selama kunjungan paus ke Jepang.

“Dengan kesedihan, tetapi pada saat yang sama penuh dengan rasa terima kasih, saya ingin menyampaikan kepada Anda sekalian bahwa hari ini … Tuhan memanggil Pastor Adolfo Nicolás, mantan pemimpin umum kita,” demikian pesan dari Pastor Arturo Sosa, superior jenderal SY saat ini.




Pastor Nicolás terpilih sebagai superior jenderal Yesuit pada 2008, menggantikan Pastor Peters Hans Kolvenbach.

Saat memimpin kongregasi, kata Pastor Sosa, Pastor Nicolas dikenal  memiliki “selera humor, keberanian, dan kerendahan hati.”

Dia adalah seseorang dengan semangat pelayanan yang menggembirakan kepada orang lain, dan tetap tersenyum meskipun di tengah pekerjaan yang dilakukan di bawah tekanan.

- Newsletter -

“Sebagai pemimpin umum, ia membawa panggilan misionarisnya yang mendalam bagi tarekat, yang membantu kami melihat universalitas misi dari perspektif dan keinginan untuk menyajikan Kabar Baik di seluruh penjuru dunia,” tambahnya.

Dalam sebuah wawancara tahun 2008, Pastor Nicolás mengatakan tidak ada jalan pintas dalam kepemimpinan.

“Selalu ada jalan panjang. Perubahan nyata dan wawasan nyata datang melalui proses panjang. Langkah pertama dalam semuanya adalah melakukan kontak, kontak dengan orang, kontak dengan situasi, ” katanya.

Pastor Sosa mengatakan bahwa Pastor Nicolás tidak pernah lelah mengingatkan kami akan kedalaman kehidupan spiritual dan kedalaman intelektual sebagai karakteristik dari panggilan Serikat. Yesus.

“Dia memilih preferensi kerasulan universal dan mempromosikan restrukturisasi Serikat untuk beradaptasi dengan realitas baru dunia dan lembaga kerasulan kita,” kata Pastor Sosa.

Cina dan benua Afrika selalu menjadi bagian dari prioritas mantan kepala Yesuit itu.

Pastor Nicolás melayani Serikat Yesus di berbagai pelayanan, termasuk sebagai akademisi yang mengajar teologi di Jepang dan sebagai direktur East Asian Pastoral Institutu di Ateneo de Manila di Filipina.

Ia dilahirkan di Palencia, Spanyol utara, pada 29 April 1936.

Setelah masuk Yesuit pada tahun 1953, ia menjadi sukarelawan untuk misi asing dan dikirim ke Jepang. Dia ditahbiskan menjadi imam di Tokyo pada tahun 1967.

Setelah studi lebih lanjut di Universitas Kepausan Gregoriana di Roma dari tahun 1968 hingga 1971, ia kembali ke Jepang, di mana ia menjabat sebagai profesor teologi sistematika di Universitas Sophia.

Dari 1978 hingga 1984, ia menjadi direktur East Asian Pastoral Institute di Ateneo de Manila. Dia kemudian melayani sebagai rektor seminari di Tokyo.

Pada tahun 1993, Pastor Nicolás menjadi provinsial Provinsi Jesuit Jepang. Pada akhir masa enam tahun jabatannya, ia mengabdikan empat tahun untuk melayani imigran miskin di Tokyo.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest