Seorang pemimpin gereja di Pakistan menyuarakan keprihatinan atas iklan lowongan pekerjaan pemerintah pada surat kabar lokal yang dianggap mendiskriminasi agama minoritas.
Pastor Saleh Diego, direktur Komisi Nasional untuk Keadilan dan Perdamaian dan Vikjen Keuskupan Agung Karachi, meminta pemerintah untuk memperhatikan masalah ini.
Pada 1 Juni, Perusahaan Munisipal Karachi Barat milik pemerintah memposting 28 lowongan di berbagai surat kabar yang menawarkan pekerjaan pembersihan hanya untuk non-Muslim.
Pastor Diego mengatakan itu bukan pertama kalinya iklan pemerintah “melukai perasaan minoritas agama.”
“Kami telah berulang kali mengimbau pejabat pemerintah untuk menghentikan budaya menempatkan iklan yang semakin menstigmatisasi minoritas yang terpinggirkan,” kata imam seperti dilaporkan Vatikan News.
Imam itu meminta pemerintah untuk “memperhatikan iklan itu dan mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat di dalamnya.”
Pada Juni tahun lalu, sebuah lowongan pekerjaan, yang dianggap diskriminatif terhadap minoritas agama, ditugaskan oleh tentara Pakistan.
Hal itu mendapat kritikan dari aktivis hak asasi Kristen dan akhirnya diturunkan.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Open Doors USA, minoritas Kristen Pakistan mencakup 80 persen dari tenaga kerja sanitasi negara itu.
Jumlah umat Kristen Pakistan mencapai 1,6 persen dari 212,2 juta total penduduk negara itu.
Pada 2015, sebuah perusahaan pengelolaan limbah mempekerjakan 7.894 pembersih selokan, yang sebagian besar adalah orang Kristen.
Otoritas Pengembangan Modal di Islamabad juga mempekerjakan 1.500 tukang sapu “khusus Kristen”.
