Uskup agung Taipei yang baru menyatakan keyakinannya bahwa hubungan Taiwan dengan Vatikan tidak akan terpengaruh oleh negosiasi dengan Beijing atas perjanjian penunjukan uskup yang akan berakhir.
Uskup Agung Taipei Mgr. Thomas Chung An-zu mengatakan pada 18 Juli, bahwa meskipun Vatikan peduli dengan evangelisasi di Tiongkok, “hal ini tidak akan mempengaruhi hubungan Taiwan-Vatikan.”
Takhta Suci dan pemerintah Tiongkok menandatangani perjanjian sementara pada tahun 2018 tentang penunjukan uskup di Gereja yang direstui oleh negara.
Perjanjian sementara mengenai penunjukan para uskup itu akan berakhir pada bulan September.
Setelah kesepakatan itu, para uskup yang sebelumnya dikucilkan dari Asosiasi Patriotik Katolik Cina diterima dalam persekutuan penuh dengan Vatikan.
Dengan pembaruan perjanjian yang akan datang, para pengamat menyampaikan keprihatinan mereka bahwa itu akan berdampak pada hubungan Taiwan dengan Vatikan.
Namun, Uskup Agung Chung mengatakan pemilihan uskup agung Taipei yang baru merupakan indikasi bahwa Paus Fransiskus menghargai hubungan Vatikan dengan Taiwan.

Tahta Suci adalah satu-satunya negara Eropa yang mengakui Taiwan sebagai negara. Vatikan belum memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Republik Rakyat Tiongkok setelah komunis mengambil kendali atas daratan pada tahun 1949 setelah perang saudara.
Seperti dilansir Catholic News Agency prelatus itu mengatakan bahwa Msgr. Arnaldo Catalan, chargé d’affaires Nunsiatur Apostolik Taiwan, merasa puas dengan perkembangan gereja Taiwan dan kebebasan beragama di sana.
Uskup Agung Chung, 68, secara resmi dinobatkan sebagai uskup agung Taipei di Universitas Katolik Fu Jen, setelah surat apostolik dari Paus Fransiskus yang mengumumkan pengangkatannya dibacakan oleh Msgr. Catalan.
Dia menggantikan Uskup Agung John Hung Shan Chuan, 76, yang mengundurkan diri setelah mencapai batas usia wajib bagi para pemimpin gereja. Ia juga akan melayani sebagai administrator pulau-pulau Kinmen dan Matsu di Taiwan.
Upacara pelantikan Uskup Agung Chung pada 18 Juli dihadiri oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, mantan wakil presiden Chen Chien-jen, dan para pemimpin sipil dan agama.
Presiden Tsai memuji Uskup Agung Chung atas upayanya dalam mendorong pertukaran agama dan pengembangan orang muda. Dia berharap pemerintahnya dapat bekerja sama dengan Gereja Katolik untuk memberikan lebih banyak peluang bagi kaum muda dan menjadikan Taiwan tempat yang lebih baik.