Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Pengangkatan Maria ke surga adalah lompatan besar umat manusia, kata paus

Pengangkatan Maria ke surga adalah lompatan besar umat manusia, kata paus

Paus Fransiskus mengatakan bahwa Pengangkatan Maria ke Surga adalah pencapaian yang lebih hebat daripada pendaratan pertama manusia di bulan.

“Intinya, umat manusia telah mencapai tonggak sejarah,” kata Paus dalam pesannya pada 15 Agustus.

“Tapi hari ini, dalam Pengangkatan Maria ke Surga, kita merayakan pencapaian yang jauh lebih besar. Bunda Maria menginjakkan kaki di Surga,” kata Paus Fransiskus.

“Langkah Perawan Nazareth ini adalah lompatan besar umat manusia,” tambahnya.




“Pergi ke bulan tidak banyak membantu kita jika kita tidak hidup sebagai saudara dan saudari di Bumi. Tapi bahwa salah satu dari kita tinggal dalam daging di Surga memberi kita harapan, membuat kita memahami bahwa kita berharga, ditakdirkan untuk bangkit kembali,” kata paus.

Paus menyampaikan pesannya selama perayaan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Lapangan Santo Petrus.

Dia mengatakan bahwa dalam Pengangkatan Maria ke Surga, seseorang melihat tujuan akhir hidup, “bukan untuk mendapatkan hal-hal duniawi, yang hanya sekejap, tetapi warisan di surga, yang abadi.

- Newsletter -

Umat Katolik di seluruh dunia merayakan Pesta Pengangkatan Maria pada 15 Agustus.

Pesta itu memperingati akhir kehidupan duniawi Maria ketika Tuhan mengangkat dia, tubuh dan jiwanya, ke surga.

“Bunda Maria menginjakkan kaki di Surga.Dia pergi ke sana tidak hanya dalam roh, tetapi dengan tubuhnya, dengan seluruh dirinya,” kata paus.

“Bahwa salah satu dari kita tinggal dalam daging di Surga memberi kita harapan, membuat kita memahami bahwa kita berharga, ditakdirkan untuk bangkit kembali. Tuhan tidak membiarkan tubuh kita lenyap. Bersama Tuhan, tidak ada yang hilang,”katanya.

Bagian dari lukisan Maria Diangkat ke Surga oleh Giuseppe Craffonara di gereja Maria Assunta, Riva del Garda, Italia. (Foto oleh Renata Sedmakova /shutterstock.com)

Paus mengatakan kehidupan Perawan Maria adalah contoh bagaimana “Tuhan membuat keajaiban dengan orang-orang kecil.”

Kesaksian Perawan Maria adalah pengingat untuk memuji Tuhan setiap hari, seperti yang dilakukan Bunda Tuhan dalam doa Magnificatnya di mana dia berseru “Jiwaku memuliakan Tuhan.”

“Kita mesti bertanya pada diri kita sendiri: Apakah kita ingat untuk memuji Tuhan? Apakah kita berterima kasih kepada-Nya atas hal-hal besar yang Dia lakukan untuk kita, untuk setiap hari yang Dia berikan kepada kita karena Dia selalu mencintai kita dan mengampuni kita? ‘”

“Seberapa seringkah kita membiarkan diri kita dibebani oleh kesulitan dan ketakutan?” kata paus. “Bunda Maria tidak, karena dia menempatkan Tuhan sebagai hal besar utama dalam hidupnya.”

“Jika, seperti Maria, kita mengingat hal-hal besar yang Tuhan lakukan, setidaknya sekali sehari kita memuliakan Dia, maka kita mengambil langkah maju yang besar… hati kita akan berkembang, sukacita akan meningkat,” kata Paus Fransiskus.

Setelah doa Angelus, paus melanjutkan pesannya tentang Pesta Maria Diangkat ke Surga dan mendesak umat Katolik di seluruh dunia untuk memohon perantaraan Santa Perawan Maria “untuk semua situasi di dunia yang sangat membutuhkan pengharapan akan perdamaian, keadilan, dan untuk hidup yang bermartabat.

Paus mendorong umat beriman untuk mengunjungi tempat devosi Maria untuk berdoa.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest