Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Polisi tolak klaim pembunuhan remaja India bagian dari upaya menghapus orang Kristen

Polisi tolak klaim pembunuhan remaja India bagian dari upaya menghapus orang Kristen

Polisi di India membantah laporan bahwa pembunuhan seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun di negara bagian Odisha pada bulan Juni sebagai bagian dari “rencana sistematis untuk memusnahkan” umat Kristen di daerah tersebut.

Pernyataan itu menanggapi desakan yang diajukan sebelumnya oleh Uskup P.R. Parichha, ketua Dewan Kristen Seluruh India (Cabang Orissa), untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Pada bulan Juni, Samaru Madkami ditangkap oleh orang-orang Hindu garis keras yang dicurigai menjadi bagian dari kampanye untuk mengusir orang-orang Kristen.




Madkami diculik dari rumahnya di desa Kenduguda, distrik Malkangiri pada tengah malam 4 Juni oleh sekelompok pria.

Orang-orang itu membawa remaja itu ke hutan di mana dia dianiaya hingga tewas.

Sebelum ditangkap, para tersangka dilaporkan mencoba juga untuk menculik dua kerabat Madkami yang berhasil melarikan diri.

Penduduk desa yang beragama Kristen mengatakan Madkami dibunuh oleh nasionalis Hindu karena keyakinannya yang telah menargetkan keluarga Kristen di desa itu.

- Newsletter -

Akan tetapi pihak berwenang mengatakan remaja itu tidak dibunuh karena dia telah menjadi Kristen tetapi karena pelaku mencurigai bahwa ayah Madkami adalah seorang dukun yang telah membunuh 16 penduduk desa.

Para tersangka dilaporkan berusaha membunuh ayah Madkami, tetapi serangan itu berakhir dengan pembunuhan remaja tersebut.

Enam pria telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan tersebut dan saat ini sedang menunggu tanggal sidang dari pengadilan.

“Saya kecewa dengan pendapat mereka bahwa kematian anak di bawah umur itu adalah akibat balas dendam atas ilmu sihir,” kata Uskup P.R. Parichha kepada Christian Solidarity Worldwide (CSW).

Uskup Gereja Baptis itu mengatakan ayah Madkami adalah seorang pendeta Kristen, menambahkan bahwa ada “begitu banyak kejanggalan” dalam laporan polisi. “Itu tidak berdasar, bias dan menyesatkan,” kata pemimpin Kristen itu.

“Polisi tidak boleh menyimpang dari akar penyebab pembunuhan [Madkami],” katanya. “Kami menuntut keadilan bagi [Madkami] dan ayahnya yang kehilangan putranya karena imannya,” tambah pemimpin gereja itu.

Minggu ini menandai peringatan 12 tahun serangan kekerasan terhadap orang Kristen di distrik Kandhamal, Odisha. Dalam sebuah pernyataan, CSW mengatakan kekerasan di Kandhamal “bukanlah insiden yang terisolasi”.

Kelompok hak berbasis agama itu mengatakan orang Kristen di daerah itu telah “dilecehkan dan diintimidasi” selama bertahun-tahun akibat intoleransi agama.

Dalam serangan tahun 2008 terhadap umat Kristen di Kandhamal, sekitar 100 orang tewas dan 56.000 lainnya mengungsi. Sedikitnya 295 gereja dan tempat ibadah dihancurkan.

Kebebasan beragama di India adalah hak fundamental yang dijamin oleh Konstitusi.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest