Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Biarawati Filipina minta bantuan setelah seratusan penghuni panti asuhan terinfeksi COVID-19

Biarawati Filipina minta bantuan setelah seratusan penghuni panti asuhan terinfeksi COVID-19

Sedikitinya 103 pegawai dan personel panti asuhan milik Gereja untuk anak yatim dan tunawisma dinyatakan positif COVID-19

Seorang biarawati Katolik di Filipina memohon bantuan setelah banyak pekerja di asuhan Hospicio de San Jose di Manila terinfeksi virus corona.

Sedikitnya 103 petugas dan personel tempat penampungan yang dikelola Gereja untuk anak yatim dan tunawisma telah dinyatakan positif COVID-19, dan tiga di antaranya sudah dibawa ke rumah sakit.

Suster Maria Socorro Pilar Evidente dari Kongregasi Puteri Cinta Kasih, pengelola fasilitas itu, mengatakan tiga orang lanjut usia dan 49 anak-anak dinyatakan positif terkena virus.




Suster Evidente meminta sumbangan bagi mereka yang dikarantina di fasilitas itu — 180 personel, 13 biarawati, 276 anggota dan tanggungan personel fasilitas.

“Kami sudah lama dikurung dan kami harus memberi makan orang-orang kami tiga kali sehari,” kata suster itu dalam sebuah wawancara radio pada 23 Agustus.

“Sampai kami mengatasi virus ini, kami akan tetap terkunci,” kata Suster Evidente.

Suster itu mengatakan lonjakan kasus dapat ditelusuri ke personel yang harus keluar dari fasilitas untuk keperluan medis.

- Newsletter -

“Kebanyakan dari yang ke dokter ternyata positif Covid-19,” kata suster itu. “Tingkat kenaikannya cepat tidak seperti di bulan April sampai Juni yang kenaikannya lambat,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan 18.332 infeksi virus corona baru pada Senin, 23 Agustus, rekor baru dalam peningkatan harian, dan 151 kematian.

Sekarang ada 130.350 kasus aktif COVID-19 di negara ini. Jumlah total kasus yang tercatat naik menjadi hampir 1,86 juta dengan tingkat positif 24,9 persen, kata kementerian kesehatan.

Seorang petugas kesehatan berkeliling untuk memeriksa pasien virus corona yang dirawat di kapel RSU Quezon City yang berubah menjadi bangsal COVID-19 saat meningkatnya infeksi di Quezon City, Metro Manila, 20 Agustus 2021. (Foto oleh Eloisa Lopez untuk Reuters)

Hospicio de San José didirikan pada Oktober 1778 oleh Don Francisco Gómez Enríquez dan istrinya Doña Barbara Verzosa.

Setelah sembuh dari demam, Don Gómez Enríquez menyumbangkan sejumlah 4.000 peso untuk mendirikan rumah perawatan yang akan merawat “anak-anak miskin dan tidak diinginkan” di Manila, orang cacat fisik dan mental, dan orang lanjut usia.

Inisiatif dan teladan Don Gómez Enríquez diikuti oleh para dermawan lainnya di Manila.

Dari 27 Desember 1810, dan dengan Dekrit Kerajaan, rumah pelayanan tersebut diatur oleh Dewan Direksi yang diketuai oleh Uskup Agung Manila.

Pada tanggal 1 Juni 1866, melalui saran seorang dermawan bernama Doña Margarita Róxas kepada Gubernur Jenderal Filipina, pengoperasian rumah sakit tersebut menjadi tanggung jawab Kongregasi Putri Cinta Kasih St. Vincent de Paul.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest