Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Biarawati Filipina minta publik waspada pelecehan seks online terhadap anak-anak saat pandemi

Biarawati Filipina minta publik waspada pelecehan seks online terhadap anak-anak saat pandemi

Sebuah kongregasi suster di Filipina menyerukan agar masyarakat lebih waspada terhadap eksploitasi seks online terhadap anak-anak di tengah pandemi virus corona.

Dalam sebuah pernyataan, para biarawati Tarekat Gembala Baik mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak menjadi lebih rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan eksploitasi selama penguncian.

Para biarawati itu mengatakan bahwa pandemi telah meningkatkan kerinduan orang untuk merasa terhubung melalui teknologi, namun ada yang menggunakan teknologi ini untuk menyakiti orang lain.

“Orang-orang ini mengambil keuntungan dari situasi isolasi fisik mereka untuk mengeksploitasi orang lain, terutama wanita dan anak-anak yang putus asa untuk selamat dari krisis ini,” demikian pernyataan kelompok biarawati itu.




Mereka memperingatkan bahwa jumlah kasus eksploitasi seks online terhadap anak-anak (OSEC) yang tidak dilaporkan, dan itu lebih menakutkan.

“Perdagangan manusia adalah industri kriminal global yang berkembang, yang menentang hak asasi dan martabat manusia, bahkan saat pandemi ini,” kata para suster.

Mereka mengatakan Filipina telah menjadi pusat bagi OSEC (online sexual exploitation of children) global, yang digambarkan sebagai jenis perdagangan manusia di mana anak-anak dilecehkan di rumah mereka sendiri untuk hiburan bagi para pelanggan yang berbayar.

- Newsletter -

OSEC didefinisikan sebagai produksi, untuk tujuan publikasi online secara visual, seperti foto, video, streaming langsung pelecehan seksual atau eksploitasi anak di bawah umur untuk pihak ketiga yang tidak berada di hadapan fisik korban, demi uang.

Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok non-pemerintah Misi Keadilan Internasional (IJM) mencatat bahwa tingkat prevalensi eksploitasi seksual anak melalui internet di negara itu meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir.

Studi ini menunjukkan bahwa perkiraan jumlah alamat IP di Filipina yang digunakan untuk eksploitasi seksual anak setiap tahun naik menjadi 81.723 pada 2017 dari sekitar 23.333 pada 2014.

Pengacara Samson Inocencio Jr., direktur IJM di Filipina, mengatakan kelompok itu dan mitra pemerintah telah menyelamatkan 613 korban, yang termuda di antaranya adalah bayi, sejak 2011.

Data kerja sama IJM mengungkapkan bahwa 62 persen dari kasus OSEC melibatkan anggota keluarga, kerabat, teman dekat keluarga, atau tetangga, sebagai pelaku.

Pada awal penguncian akibat virus corona, IJM dan organisasi mitranya telah mendukung dua operasi polisi di mana setidaknya tujuh anak di bawah umur – enam laki-laki dan satu perempuan, berusia antara 3 dan 14 tahun – diselamatkan.

Inocencio mengakui bahwa penguncian saat ini menambah hambatan untuk mendeteksi kejahatan karena para korban kurang atau sama sekali tidak terhubungkan dengan anggota masyarakat lainnya.

Pengacara itu memuji lembaga penegak hukum karena menggandakan upaya mereka untuk terus menyelidiki kasus OSEC dan menangkap para pelaku.

Dia juga memuji kelompok-kelompok gereja atas upayanya yang terus meminta perhatian atas peningkatan kasus OSEC selama pandemi.

“Kami merasa semakin terdorong oleh belas kasih dan kedermawanan yang mereka tunjukkan dalam membuka rumah dan fasilitas mereka bagi para korban yang telah diselamatkan dari kejahatan mengerikan ini,” kata Inocencio kepada LiCAS.news.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest