Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) 4 orang terluka parah dalam serangan terhadap orang Kristen di India

4 orang terluka parah dalam serangan terhadap orang Kristen di India

Lebih dari 20 orang terluka, empat di antaranya luka parah, dalam serangan dini hari di komunitas suku Kristen di negara bagian Chhattisgarh, India tengah, pada 25 November.

Saat itu umat Kristiani berkumpul di desa Chinghawaram di distrik Sukma untuk merayakan upacara baptisan, ketika mereka diserang oleh 20-30 penduduk desa bersenjatakan tongkat, busur dan anak panah sekitar pukul 2 pagi.

Pendeta Shalik Netam dari gereja Protestan Beershiba di Sukma mengatakan 27 orang terluka. Keempat korban yang mengalami luka parah dirawat di rumah sakit sementara sisanya dipulangkan setelah mendapatkan pertolongan pertama.




Polisi mengatakan insiden itu terjadi ketika beberapa penduduk desa keberatan dengan musik yang diputar hingga dini hari dan mengganggu orang. Mereka mengklaim tidak ada alasan lain atas kekerasan itu.

Ishwar Dhruv, seorang pejabat kantor polisi Gadiras, mengatakan laporan pertama telah diajukan terhadap 16 orang yang telah ditahan berdasarkan KUHP India karena mengganggu perdamaian dan ketertiban dan diproduksi di pengadilan.

Ia mengatakan mereka terus berjaga sepanjang waktu di desa itu untuk memastikan tidak ada kekerasan lanjutan.

Laxman Mandavi, rumah tempat diadakan pesta, mengatakan bahwa mereka sedang merayakan upacara pembaptisan putra saudara laki-lakinya.

- Newsletter -

“Kami mengadakan kebaktian, makan malam dan beberapa tamu menari dan bernyanyi ketika gerombolan bersenjata datang untuk menyerang mereka,” kata Mandavi.

Penduduk desa dan kepala desa melecehkan keluarga dan para tamu dan mulai menyerang mereka. Mandavi mengatakan bahwa beberapa massa berkata, “Anda mengkonversi orang dan mengadakan pesta sampai malam untuk membuat lebih banyak orang menjadi Kristen.”

Mandavi mengatakan massa kemudian menyerang ayahnya dengan tongkat dan menembakkan panah ke arahnya. Ayahnya sekarang berjuang untuk hidup di rumah sakit distrik Sukuma bersama tiga orang lainnya. Ibunya juga terluka pada punggungnya.

Mandavi mengatakan beberapa orang Kristen lari untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan desa karena takut diserang lagi.

 Seorang pria yang terluka parah dirawat di rumah sakit distrik Sukuma setelah diserang saat menghadiri upacara pembaptisan di desa Chinghawaram, Chhattisgarh 25 November. Dia merupakan satu dari mereka yang dilaporkan diserang oleh kelompok garis keras Hindu setempat. (Foto tersedia)

Ia mengatakan orang tuanya masuk Kristen pada tahun 2007, tetapi kelompok garis keras Hindu akhir-akhir ini telah mengganggu mereka agar kembali ke Hindu.

Vineet Nandanwar, kolektor distrik Sukma, kemudian mengatakan kepada media bahwa situasi di desa itu terkendali. Dia mengatakan bahwa pejabat mengadakan pertemuan dengan kepala desa, sesepuh dan orang-orang terkait lainnya untuk mencegah insiden lebih lanjut.

Jagdish Sahu, koordinator regional Gereja Injili dari Komisi Kebebasan Beragama India, mengatakan jika penduduk desa hanya keberatan dengan pengeras suara yang diputar larut malam, mereka dapat menghubungi polisi.

“Mengapa mereka mengambil alih hukum?” kata Sahu. “Jika ini hanya insiden satu kali seperti yang dikatakan oleh penegak hukum mengapa polisi berjaga sepanjang waktu di desa?” tambahnya.

“Itu adalah insiden komunal yang coba disangkal oleh polisi. Selama beberapa minggu terakhir masalah telah muncul di sini di mana orang-orang Kristen diancam dan beberapa rumah mereka dihancurkan, ”katanya.

Namun, polisi membantah insiden semacam itu terjadi.

Forum Kristen Chhattisgarh mengatakan seluruh wilayah Bastar di negara bagian itu sedang diserang secara terencana.




“Ini adalah serangan terencana dan konspirasi,” kata Forum Kristen Chhattisgarh dalam pernyataan media.

Forum itu mengatakan umat Kristiani di wilayah itu dipukuli, harta benda mereka digeledah dan diintimidasi meskipun ada pejabat senior.

“Sekitar 10 keluarga Kristen dari berbagai desa telah meminta perlindungan polisi dari serangan massa. Keluarga-keluarga yang terkena dampak, hidup dalam situasi yang benar-benar tidak berdaya,” kata forum itu.

Orang-orang Kristen di desa Kondagaon pada bulan September melapor ke polisi bahwa penduduk setempat lainnya mengganggu mereka dan bahwa mereka takut akan nyawa dan harta benda mereka.

Sebanyak 16 keluarga suku menyampaikan permohonan di Pengadilan Tinggi Chhattisgarh pada bulan September yang menyatakan bahwa mereka telah menjadi Kristen atas kemauan mereka sendiri dan memohon agar mereka dilindungi dari serangan.

Orang-orang Kristen mengatakan mereka diserang, diancam, dan rumah mereka dirusak oleh beberapa penduduk desa yang kesal karena mereka memeluk agama Kristen.

Pengadilan Tinggi telah meminta tanggapan dari administrasi Kondagaon atas permohonan warga suku tersebut.

Menurut Persecution Relief, tercata ada 39 insiden penganiayaan hingga bulan September tahun ini di negara bagian Chhattisgarh.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest