Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Filipina diminta waspada terhadap eksploitasi seksual anak online

Filipina diminta waspada terhadap eksploitasi seksual anak online

Sebuah kelompok yang memperjuangkan hak-hak anak  memperingatkan adanya peningkatan jumlah kasus eksploitasi seksual online terhadap anak-anak di Filipina di tengah pandemi virus corona.

Jaringan Hak Anak (Child Rights Network) menegaskan kembali seruannya bagi warga Filipina agar waspada terhadap eksploitasi seksual online anak-anak (OSEC) sehubungan dengan lonjakan laporan dan kasus OSEC selama wabaha virus corona.

“Kita harus harus berjuang habis-habisan melawan OSEC untuk menghentikan tindakan mengerikan yang dilakukan terhadap anak-anak,” kata Romeo Dongeto dari Child Rights Network.




Pada 21 Mei, seorang wanita berusia 28 tahun yang diduga melakukan perdagangan seks online ditangkap di kota Butuan, Filipina selatan dan diketahui sebagai kerabat dekat dari tujuh korban dan enam anak lainnya yang diduga juga telah dilecehkan.

“Suatu realitas yang menyedihkan bahwa tersangka adalah kerabat dekat dan kenalan para korban, yang menunjukkan fakta bahwa setidaknya 25 persen kasus OSEC di negara itu dilakukan oleh anggota keluarga dan orang-orang dekat para korban,” kata Dongeto.

Kelompok Misi Keadilan Internasional baru-baru ini merilis sebuah penelitian yang mengkonfirmasi bahwa Filipina telah menjadi pusat pelecehan seksual online dunia.

“Ini benar-benar terkutuk,” kata Pastor Melvin Castro dari Keuskupan Tarlac.

- Newsletter -

“Beberapa orang mungkin melihat bahwa Gereja bersikap munafik dalam kritikannya karena beberapa pemimpin dan anggotanya bersalah atas kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak-anak,” kata imam itu.

“Tetapi dengan jelas dan obyektif, kita harus mengutuk dan memusnahkan semua penyebab dosa dan kejahatan yang mengerikan  terhadap anak-anak ini. Jelas bahwa kejahatan ini berteriak ke langit memohon keadilan, ”kata Pastor Castro.

Dia mengatakan salah satu “aspek kritis” dari kejahatan itu adalah kemiskinan secara materi dalam keluarga. “Pemerintah harus mengatasi kemiskinan materi ini terutama selama masa krisis ini,” katanya.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest